suara banua news – MARTAPURA, Runtuhnya jembatan gantung sebagai jalur penghubung antar warga Desa Benteng Kecamatan Pengaron, kehilangan jalur pintas terdekat dengan desa sekitarnya. Apalagi belakangan ada rencana pemerintah Kabupaten Banjar untuk menghapus jembatan gantung ini sebagai salah satu asset pemkab Banjar.

SEBENERNYA jembatan gantung adalah jalan pintas menuju pasar, kendati kondisinya tak layak untuk dilintasi dan umurnya juga sudah sangat tua,” kata Ahmad Husein warga Desa Benteng.


Kendati pemerintah Kabupaten Banjar sudah membangunkan jembatan baja sebagai penggantinya, namun jembatan gantung masih digunakan warga setempat. Terutama pejalan kaki.

” Karena bagi pejalan kaki jaraknya lumayan jauh, maka jalur jembatan gantunglah mereka ke pasar,”jelas Husein.

Sekertaris BPBD Kabupaten Banjar Azhar menambahkan terkait protokol penanganan bencana terkait runtuhnya jembatan gantung Desa Benteng, sudah pihaknya lakukan.

” Secara resmi kami sudah menyurati Instansi terkait, apakah jembatan tersebut dihapus atau dibangun lagi?,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Solhan, mengatakan jembatan gantung tersebut akan dihapus dari asset pemkab Banjar, karena sudah ada jembatan baja.

Untuk diketahui, peristiwa runtuhnya Jembatan Gantung Desa Benteng Kecamatan Pengaron terjadi pada hari Senin 18 Mei 2020 lalu dan hampir menelan korban jiwa serang ibu dan anaknya.***
suara banua news