suara banua news – MARTAPURA, Upacara Hari Guru 2023 akan diselenggarakan pada tanggal 25 November. Tanggal tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) atau HUT PGRI.

SERBA-serbi upacara Hari Guru 2023 tercantum dalam surat edaran Kemdikbudristek tentang Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023.


Tahun 2019, adalah tahun yang penuh ujian, pandemi Covid-19, membuat semua guru dan siswa belajar dengan system jarak jauh.

Guru harus mendatangi siswanya dari rumah ke rumah agar siswa tidak ketinggalan pelajaran. Belajar dengan sistem teknologi yang belum pernah dikenal. Kemudian menyederhanakan kurikulum.

Guru menangis melihat siswa semakin bosan, kesepian dan kehilangan disiplin, tekanan psikoligis karena belajar jarak jauh dan banyak guru yang mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa makan.

Penomena ini yang disampaikanu Bupati Banjar H. Saidi Mansyur saat membacakan kata sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar makarim, pada kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 76 dan Hari Guru Nasional tahun 2021, di Stadion Demang Lehman Martapura, Kamis 25 Nopember 2021 Lalu.

Namun pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru. Tapi justru menyalakan obor perubahan.

Guru-guru se Indonesia menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi.

Menginginkan akses dan pelatihan, yang relevan dan praktis.

Kurikulum yang sederhana, dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap siswa yang berbeda beda.

Guru se Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman. Merdeka belajar yang dicetus sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan.

Dihadapan ribuan guru, Saidi mengatakan, pada Peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2021, dilaksanakan dengan prioritas utama bagaimana PGRI dapat berperan agar anak-anak memperoleh layanan pendidkan dengan baik.

Terkait soal kesejahteraan guru, Bupati Banjar akan meminta dukungan DPRD Kabupaten Banjar agar kenaikan tunjangan guru bisa dilaksanakan.

Jumlah guru di Kabupaten banjar sekitar 5.000 an. Ini perlu mekanisme dan kesepakatan bersama, sekaligus pelaksanaan visi misi. Salah satunya peningkatan kesejahteraan para guru.

Selain masalah tunjangan, para guru juga berharap BOSDA yang selama ini diharapkan oleh sekolah bisa direalisasikan oleh Pemerintah daerah, serta fasilitas untuk PGRI.***