suara banua news- MARABAHAN, Realisasi 12 program unggulan Bupati Barito Kuala, H. Bahrul Ilmi, dan Wakil Bupati Herman Susilo dalam 100 hari kerja pertama mendapat sorotan tajam dari masyarakat.

MESKIPUN pemerintah daerah mengklaim enam program telah terealisasi, kenyataannya di lapangan berbeda.


Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial dan pernyataan Bupati H. Bahrul Ilmi usai rapat di DPRD Barito Kuala, program yang disebut berjalan meliputi Batola Reaksi Cepat dan layanan KTP keliling.

Bupati menyatakan enam program telah terealisasi, sementara sisanya masih dalam proses pendataan.

Namun, beberapa tokoh masyarakat seperti H. Ahmad Ruslan dari Kecamatan Marabahan dan aktivis pemuda Nurhadi, menyatakan belum merasakan dampak nyata dari program-program tersebut di lapangan.

Banyak program yang dinilai masih sebatas sosialisasi atau bahkan masih dalam tahap perencanaan.

H. Ahmad Ruslan mengungkapkan, “Kami belum melihat dampaknya secara nyata di lapangan. Banyak program yang masih sebatas sosialisasi.”

Senada dengan itu, Nurhadi, menekankan pentingnya transparansi dari pemerintah daerah dan meminta agar publik tidak merasa dibohongi.

Perbedaan informasi yang disampaikan pemerintah daerah dengan kondisi faktual di lapangan menimbulkan pertanyaan besar tentang akurasi dan transparansi Pemkab Barito Kuala.

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah daerah terkait hal tersebut.

Masyarakat menilai evaluasi terhadap program 100 hari kerja ini sangat penting sebagai bentuk kontrol sosial terhadap janji-janji politik yang telah disampaikan.***
ahim sbn