suara banua news- BATOLA, Ratusan warga Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala (Batola), antusias saat menghadiri kampanye dialogis pasangan Mujiyat dan Fahrin Nizar, Jumat 11 Oktober 2024.
DI KECAMATAN ini, pasangan dengan nomor 03 berhasil menarik perhatian masyarakat. Dikarenakan pasangan Mujiyat- Fahrin Nizar bisa langsung berdiskusi dan menyampaikan visi-misi nya serta menyerap aspirasi masyarakat.
” Sekali lagi, kampanye dialogis sangat penting dilaksanakan. Selain bisa menyampaikan visi-misi, kita juga bisa menyerap aspirasi masyarakat secara langsung,” jelas Mujiyat.
Kendati diguyur hujan, masyarakat yang datang dari berbagai desa ini tetap antusias menghadiri kampanye dialogis di Kecamatan Rantau Badauh.
Disini, pasangan Mujiyat-Fahrin Nizar, kembali memaparkan program pembangunan, kalau nanti diberi kesempatan oleh Tuhan memimpin Batola.
Salah satu program kerjanya, adalalah pembangunan pelabuhan laut bertaraf nasional dan international di Tabunganen.
Rencana tersebut sekaligus menunjukkan orientasi Mujiyat-Fahrin, hingga pengembangan akses transportasi dan perdagangan.
Keberadaan pelabuhan diyakini dapat memperkuat perekonomian daerah, terutama dalam sektor logistik dan distribusi. Khususnya hasil pertanian maupun perkebunan di Batola.
Program lainnya, adalah peningkatan produksi pertanian dengan memberikan bantuan kekurangan alat dan mesin pertanian.
Langkah strategis ini diambil, tentunya untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani lokal.
Dan ini sejalan dengan kesiapan Batola menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
Untuk itu pasangan ini akan memberdayakan seluas 78.000 hektar lahan pertanian. Termasuk memberikan solusi kepada petani, jika lahannya gagal penen melalui dana inflasi pertanian.
“Teknisnya, apabila terjadi surplus yang mengakibatkan harga pasar menurun, pemerintah akan bertanggung jawab. Salah satunya dieskpor dengan biaya pemerintah,” ungkap Mujiyat.
Namun jika gagal panen, pemerintah akan mengeluarkan bantuan subsidi. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap program menjadikan Batola sebagai lumbung pangan nasional,” jelasnya lagi.
Sesuai tagline Bersatu Berkarya Bersama Rakyat, Mujiyat meyakini program tersebut akan berhasil karena dilakukan bersama dan untuk masyarakat.
“Kemudian soal pupuk. Kami juga sudah memiliki solusi dan akan diterapkan ketika dipercaya memimpin Batola kedepan,” sambungnya Mujiyat.
Solusi tersebut, diperoleh Mujiyat ketika menjadi jabatan bupati di Batola. Penyebaran solusi ini akan efektif dilaksanakan.
“Ketika menjadi penjabat bupati, saya mengubah pencairan subsidi pupuk dari semula Juni menjadi Januari”
” Ternyata masih kurang efektif, karena belum semua petani melakukan penanaman karena air masih dalam,” katanya lagi.
Agar kegiatan pelaksanaannya di lapangan bisa efektif dan bantuan subsidi tepat sasaran, harus lakukan pemetaan karakter lahan terlebih dahulu.
“Artinya subsidi akan diterima masyarakat, ketika sudah dibutuhkan,” jelasnya Mujiyat.
Dalam kesempatan kampanye dialogis, masyarakat juga mengeluarkan uneg-uneg. Di antaranya peralatan pertanian, perbaikan infrastruktur jalan, hingga keadilan dengan desa-desa sekitar.
Menjawab keinginan tersebut, Mujiyat juga mencontohkan kondisi jalan poros Wanaraya-Barambai yang sudah mulus. Demikian pula akses menuju Kuala Lupak di Kecamatan Tabunganen dalam setahun terakhir.
“Dapat dikatakan bahwa pembangunan bukan khayalan dan nawaitu kami adalah membuat rakyat tersenyum. Makanya aspirasi rakyat wajib dikabulkan dan tuntut Mujiyat-Fahrin kalau tidak terealisasi,” lanjutnya Mujiyat.
Sementara Fahrin Nizar yang pernah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Batola dan Kalimantan Selatan, kembali menekankan soal urgensi pemimpin berpengalaman.
“Memimpin tidak bisa coba-coba, karena masyarakat yang akan menjadi korban,” tegas pria kelahiran Marabahan ini.***
ahim sbn