SUARABANUANEWS – BANJARMASIN, TAHUN 2019 ini Pemko Banjarmasin melalui Dinas Perkimnya mengucurkan Dana Bantuan Stimulan Bangunan Swadaya
Dari Kementrian PUPR untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Jumlah penerimaan Bantuan Stimulan tersebut tercatat ada sebanyak 357 unit rumah untuk masing masing per kepala keluarga, yang mana keberadaan mereka
Tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Banjarmasin mulai dari Banjarmasin Barat, Selatan dan Timur.

Kepala Dinas Perkim A Fanani S mengungkapkan, data jumlah penerima Bantuan Stimulan tersebut adalah hasil seleksi dari data yang diberikan oleh dinas sosial yang kemudian dipilah lagi sesuai dengan kriteria yang masuk kriteria penerima bantuan tersebut.

” Kami bersama tim sudah memverifikasi calon penerima, dan mereka mamang belum pernah menerima bantuan stimulan apapun dari pemerintah ” jelasnya.
Bantuan Stimulan bagi 357 unit tersebut tidak berupa bantuan tunai, melainkan bantuan dana bergulir yang hanya bisa mereka gunakan untuk penukaran bahan fisik bangunan kepada toko bangunan yang mereka tunjuk dengan sistem Transfer perbankan.
” Masing2 unit memperoleh bantuan dana sebesar 15 Juta Rupiah plus 2,5 juta rupiah untuk biaya upah pekerja ” beber Fanani.
Para penerima bantuan tersebut, sebelumnya sudah diverifiksi oleh tim, belum pernah mendapatkan bantuan sejenis dan hanya satu satunya memiliki rumah tinggal.
Dan harus memiliki alas hak baik berupa segel maupun sertifikat.
Adapun katagori unit rumah yang mendapatkan bantuan tersebut ialah, rumah tersebut masih beratapkan seng, rumbia atau terpal. Dinding rumah kayu, bambu, rumbia, lantai berupa tanah ataupun papan, dan luas lahan dibawah 9m2.
” Katagori tersebutlah yang menjadi syarat utama mereka untuk bisa mendapatkan bantuan stimulan tersebut ” timpal Fanani.
Selanjutnya Fanani menuturkan, bahwa saat ini prosesnya tengah berjalan, dan ditargetkan akhir tahun 2019 ini target pengerjaannya bisa tercapai.
” Bantuan dari pusat ini harus dimanfaatkan dengan baik dan harus sesuai mekanisme dan peruntukkannya, jangan sampai melenceng dari program yang sudah ada, sebab ada reward & punishment nantinya ” tandas Fanani.***
penulis : Budi Setiawan (BS)