“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

SUARA BANUA NEWS- Banjarbaru, Dalam rangka menyemarakan bulan Muharram 1441 H, Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru, melaksanakan kegiatan santunan kepada anak yatim yang berlangsung di halaman Kantor Kementerian Agama Banjarbaru, Selasa 10 Muharram 1441 H atau 10 September 2019 H.

DALAM kegiatan ini sedikitnya ada sekitar 165 orang anak yatim yang berasal dari berbagai sekolah Madrasah Ibtidayah (MI) se kota Banjarbaru hadir untuk menerima santunan.


Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru H. Humaidi mengatakan, bahwa momentum hari Asyura pada 10 Muharram adalah sangat baik untuk berbagi kebahagiaan dengan anak yatim, dengan cara memberikan santunan kepada mereka.

Kepala Kantor Kementerian Agama Banjarbaru ini juga berpesan, “jangan berkecil hati tidak punya orang tua. Nabi Muhammad SAW yang kita cintai bersama, juga yatim dan piatu”.

Selain berpuasa, menyantuni anak yatim adalah salah satu amalan sunah yang disarankan Rasul saat saat bulan Muharram.

” ASN di lingkungan Kementerian Agama Kota Banjarbaru ada sekitar 160 orang. Kalau dalam sehari saja bisa menyisihkan Rp.1000, bisa terkumpul dalam sebulan antara 28 hingga 30 ribu, dan dikalikan dalam setahun. Jumlah itu sudah bisa menjadi modal kita untuk berbagi,” tuturnya Humaidi dihadapan ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama kota Banjarbaru.

Sebagaimana tema acara ‘Gema Muharram 1441 Hijriah’, dipenghujung acara Kakandepag kota Banjarbaru dan ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru Hj. Rosita Humaidi membagikan santunan kepada ratusan anak yatim.

Selain itu, melalui Hj.Rosita Humaidi diserahkan pula bantuan dari Dharma Wanita Pemerintah Kota Banjarbaru.

Zayidi salah seorang guru Madrasah Ibtidayah (MI) Bangkal Banjatbaru, kegiatan seperti mengajarkan kita peduli dengan orang orang disekitar kita. Terlebih lagi kepada anak yatim.

” Kita menyambut positif kegiatan 10 Muharram ini. Kami datang kesini beserta sejumlah anak yatim lainnya yang ada di sekolah kita di Bangkal. Dan ini sangat baik sekali dilaksanakan,” ucapnya.

Seperti diketahui, sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa tanggal 10 Muharram (Asyura) adalah Hari Raya anak yatim. Sehingga banyak yang menyantuni anak-anak yatim pada tanggal tersebut?

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram).

Dimana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya. Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan, menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan sunnah Nabi SAW. dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh.***

tim suara banua news