suara banua news – MARTAPURA, Harga ayam ras di pasar tradisional di Kabupaten Banjar dan sekitarnya naik lagi. Berdasarkan pantauan di lapangan, harga rata-rata daging ayam sudah
mencapai Rp 40’ribu hingga Rp.45 ribu perekornya (berat kurang dari 1 kilogram).
“SEJAK masuk masa transisi PSBB harga ayam mencapai Rp 40 ribu hingga Rp. 45-per ekor nya,” kata Masriam, ibu rumah tangga, saat berbelanja di pasar tradisional.

Hal senada juga dikatakan ibu pujah, salah satu pedagang daging ayam di sekitar Kertak Hanyar. Bahwa dirinya sempat beberapa tidak berjualan daging ayam, karena harga ayam di tingkat peternak sudah mencapai Rp.45 ribu perekornya.

Oleh karena itu dirinya memutuskan untuk tidak berjualan, karena mahalnya harga ayam ditingkat peternak tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Banjar Dondit Bekti Agustiono,
menerangkan, kenaikan harga di tingkat peternak disebabkan adanya penyesuaian produksi dari biasanya.
Akibat wabah Corona, permintaan ayam mengalami penurunan hingga 40%. Karena itu, peternak pun melakukan penyesuaian sehingga harga ayam di tingkat peternak tidak anjlok.
” Sekarang harga daging ayam naik, dikarenakan para peternak mengurangi jumlah stok melalui de populasi antara 20 hingga 40 persen dari jumlah kapasitas kandang,” ujar Dondit Bekti Agustiono, Rabu,(24/6/2020).
Dia menyarankan, jika ternak ayam sudah saatnya dipanen, harus segera dijual. Karena rawan penyakit.
Kalau tidak di segera dilepas ke pasar, kebutuhan pakan akan meningkat, sementara bobot ayam tidak mengalami kenaikan berat, jelasnya Dondit lagi.
Apalagi saat ini, daya beli masyarakat masih kurang. Ditambah kegiatan Rumah Potong Hewan atau RPH masih belum maksimal.
Ditanya soal stok daging sapi menjelang lebaran Idul Adha, Dondit…mengaku cukup dan aman.****
suara banua news