suara banua news – BANJAR, Pemanasan global atau naiknya suhu rata-rata permukaan bumi secara global, menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim. Di antara dampaknya semakin berkurangnya air hujan yang meresap ke dalam tanah ini menjadi penyebab menipisnya persediaan air bersih saat musim kemarau.
JADI jangan heran, ketika musim kemarau belum panjang, masih dalam waktu normal 6 bulan, tapi ancaman kekeringan mulai terlihat di mana-mana. Sebagaimana yang terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, termasuk di Kabupaten Banjar.
Adalah Desa Limamar Kecamatan Astambul menjadi salah satu desa yang terdampak kekeringan. Air sungai maupun sumur mulai menyurut bahkan kering. Jika masih ada airnyapun berwarna keruh kecoklat coklatan.
Syaifuddin warga Desa Limamar mengaku, kekeringan yang melanda desanya terjadi sekitar dua bulan yang lalu.
Sebelum menggunakan, air yang keruh tersebut di diamkan dulu hingga bersih. Baru digunakan untuk keperluan sehari hari, jelas Syaifuddin, Minggu 6 Agustus 2023.
Sedangkan untuk air minum, warga harus mencampurkan dulu dengan obat dan diamkan beberapa jam agar kondisi airnya layak untuk diminum.
Dengan kondisi seperti ini, Syaifuddin dan beberapa warga lainnya berharap ada upaya pemerintah memasangkan jaringan pipa air bersih.
Kepala Desa Limamar Syaiful Akrabin mengakui, kalau desanya sedang dilanda krisis air bersih.
“Memang betul di desa kita lagi kekeringan air dan krisis air bersih, cuman tidak separah itu juga katanya, ” jelas Syaiful Akrabin.
Di desa ini banyak warga nya punya sumur bor pribadi. Dan saya pantau untuk kondisi debit air masih aman dan bersih.
Memang ada beberapa warga yang tidak punya sumur bor dan masih menggunakan air sungai serta air sumur biasa, sambungnya.
Kemarin malam kita ada di kunjungi Kepala BPBD Banjar untuk koordinasi menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak krisis air bersih.
Kita juga sudah merencanakan untuk memasang Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat ( PAMSIMAS) di tempat warga yang belum tersentuh air bersih, katanya. ***
gusdur