suara banua news -BATOLA, Kasat Polairut Polres Batola menghimbau warga di bantaran Sungai Barito, untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di aliran sungai terbesar di Kalimantan Selatan ini, menyusul adanya penampakan buaya yang ramai beredar di kalangan masyarakat.
DIDUGA buaya itu tidak hanya seekor, melainkan sejumlah buaya lainnya. Itu dikarenakan warga lain juga sempat melihat penampakan buaya yang berukuran sedikit lebih besar dari penampakan buaya sebelumnya.
Kasat Polairud Polres Batola AKP Suprianto menguraikan, sekilas buaya yang terekam berjenis sapit atau tomistoma schlegelii, karena dapat dikenali melalui moncong meruncing. Sedangkan ukurannya diperkirakan sekitar 1,5 meter.
Diakuinya, informasi adanya penampakan buaya diperairan Sungai Barito diterima pihaknya atas laporan warga.
“Keberadaan buaya di Sungai Barito tak bisa dipungkiri. Mengingat panjang dan luas sungai sehingga perkembangbiakan buaya sulit dipantau,” jelas Kasat Polairud AKP Supriyanto.
![]()
“Kami hanya mengimbau kepada masyarakat, khususnya di bantaran sungai agar lebih berhati-hati. Biasanya setiap awal tahun, buaya bereproduksi dan mencari tempat untuk bertelur,” Sambungnya.
Seiring air pasang yang cukup tinggi, peluang buaya tersesat juga cukup besar, baik dari hulu maupun hilir sungai. Oleh karena tersesat, mereka memilih naik ke darat.
Selain di perairan Jelapat, buaya juga dilaporkan kerap menampakkan diri di Kecamatan Bakumpai, tepatnya perbatasan Desa Balukung dengan Palingkau.
![]()
“Kami telah menerima laporan perihal penampakan buaya di Balukung, juga di sekitar Pulau Alalak. Kalau melihat radius kemunculan, tampaknya mereka bukan berasal dari kumpulan yang sama,” lanjutnya Supriyanto.
Kepada masyarakat yang melihat penampakan buaya, kami berharap jangan diganggu atau dibunuh. Sebaiknya hubungi petugas, baik Sat Polairud maupun BKSDA agar dapat melakukan tindakan antisipatif, katanya lagi. ***
ahim sbn


















