suara banua news- MARTAPURA, Jamaah haul Guru Sekumpul yang datang menggunakan jalur sungai menggunakan klotok (perahu bermesin) tahun ini meningat dari haul sebelumnya.

TERCATAT sudah 400 buah klotok yang tambat di Dernaga Air Santri Martapura, terhitung sejak hari Sabtu 4 Januari 2025.


Para jamaah haul yang datang menggunakan angkutan sungai ini kebanyakan berasal dari Bahaur dan Katingan Kalimantan Tengah.

Kendati demikian warga Kalimantan Selatan yang berasal dari Margasari Rantau dan Nagara HSS dan Batola serta kawasan di aliran Sungai Barito lainnya juga masih banyak menggunakan klotok.

Menurut Relawan Zona Air Kawasan Air Santri, Naim Zein mengatakan klotok dan sejenisnya yang tambat di hari Sabtu tergolong membludak.

“Sejak pagi hari, kedatangan klotok jemaah haul membludak dan sampai sore ini terus berdatangan,” jelasnya.

Relawan zona air dengan sigap membantu kapal untuk sandar hingga membantu para jamaah haul turun dari klotok.

Para relawan yang bertugas di zona air ini dilengkapi dengan kartu pengenal. Petugas yang tidak dilengkapi kartu pengenal tidak diperbolehkan membantu mengangkat barang milik jamaah haul.

“Setelah kami data, kami beri masing-masing orang karcis posko untuk disimpan,” kata Naim Zein.

Sama seperti dermaga lainnya, setiap dermaga juga dilengkapi dengan dapur umum untuk menyambut jemaah haul sebelum mereka melanjutkan perjalanan.

Dari suasana yang dilihat, sebagian jamaah makan terlebih dahulu sebelum diarahkan menuju penginapan. Hal inil merupakan salah satu tradisi di zona air.

Dermaga Induk Kawasan Air Santri menyediakan mobil dan sepeda motor untuk membawa jamaah haul menuju penginapan yang disiapkan.

Ia juga menjelaskan, zona Air Santri menyiapkan kurang lebih 25 ribu karcis posko yang akan dibagikan kepada jemaah haul.

Diperkirakan jemaah yang datang tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun kemarin kita menyiapkan 20 ribu karcis,” sambung Naim Zein.

Ia juga mengatakan, informasi yang didapatnya hari ini masih ada sekitar 500 buah kapal yang akan menuju ke Martapura dan bersandar di Air Santri.

“Tidak menutup kemungkinan ada sekitar 800 kapal di tahun ini,” tutupnya.***
nurul octaviani sbn