suara banua news- MARTAPURA, Pemerintah Kabupaten Banjar, secara aktif mendukung program pemerintah pusat di bidang pertanian.
UPAYA ini difokuskan pada optimalisasi lahan (oplah) guna meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Bupati Banjar, Saidi Mansyur, menyatakan komitmennya dalam mendukung program oplah ini.

“Salah satu langkah yang kami lakukan adalah mengoptimalkan lahan yang masih bisa dikembangkan,” jelas Saidi Mansyur.
Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong petani untuk menerapkan praktik pertanian yang baik dan benar agar hasil panen lebih maksimal.
Optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) juga menjadi fokus utama. Alsintan yang diterima dari pemerintah pusat, termasuk yang baru saja diserahkan kepada kelompok tani di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas.
“Kami meminta bantuan alsintan ini dimanfaatkan petani secara optimal agar mereka bisa mengolah lahan dengan baik dan benar,” jelas Saidi.
Kolaborasi dan kerjasama dengan Forkompinda serta masyarakat juga menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Banjar.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama,” sambung Saidi.
“Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, menambahkan bahwa bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian RI sangat mendukung program oplah yang dikelola oleh 40 brigade pangan yang tersebar di delapan kecamatan.
Delapan kecamatan tersebut meliputi Beruntung Baru, Tatah Makmur, Gambut, Aluh-Aluh, Simpang Empat, Martapura Timur, Martapura Barat, dan Sungai Tabuk.
Target program ini adalah pengelolaan lahan seluas 7.600 hektare. Setiap brigade pangan akan mengelola lahan seluas 200 hektare dengan target hasil panen 4 ton padi per hektare.
Lahan yang dikelola adalah lahan rawa atau lahan kosong selama 5 tahun, dengan rencana penanaman dimulai pada September 2025 dan diharapkan dapat panen dua kali dalam setahun.
Warsita menjelaskan bahwa program oplah ini diawali dengan persiapan seperti konstruksi, normalisasi saluran, dan pintu air, dengan dukungan dari TNI.
Bantuan alsintan dari Kementan RI berupa 127 unit traktor roda 4, drone, saprodi, pupuk, bibit, dan combine harvester akan mendukung kegiatan ini.***