suara banua news- NASIONAL, Greenpeace Indonesia kembali menyerukan pentingnya pelaksanaan ibadah haji yang ramah lingkungan melalui inisiatif Haji Hijau (Green Hajj).

PROJECT Lead Ummah for Earth Greenpeace Indonesia, Rahma Shofiana, menekankan perlunya panduan ibadah haji berkelanjutan yang diterapkan para calon jemaah, mulai dari langkah sederhana seperti membawa wadah makan dan minum sendiri, menggunakan kain ihram pinjaman, hingga memanfaatkan transportasi umum di Tanah Suci.


Inisiatif yang pertama kali diluncurkan pada 2023 ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BPIH, Kementerian Agama, dan asosiasi travel haji.

Rahma menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk perubahan sistemik dan menyediakan aplikasi panduan Haji Hijau yang dapat diunduh melalui situs Greenpeace Indonesia.

Gelombang panas ekstrem pada ibadah haji tahun 2024 yang mengakibatkan lebih dari 1.300 jamaah menjadi korban akibat dehidrasi dan kelelahan, terutama lansia, menjadi sorotan penting.

Rahma memperingatkan ketidakpastian krisis iklim yang dapat mengganggu ibadah haji.

Greenpeace Indonesia mendesak dukungan penuh pemerintah untuk mewujudkan Haji Hijau, menekankan bahwa ini bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan kebijakan nasional.

Kampanye ini akan berlanjut hingga 2026 dengan program edukasi dan advokasi yang lebih luas demi ibadah haji yang ramah lingkungan dan tangguh terhadap perubahan iklim.***