sbn-MARABAHAN, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Barito Kuala (Batola) kini memiliki wajah baru. Andrianto Budi Santoso resmi menduduki kursi pimpinan, menggantikan Yussie Cahaya Hudaya yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.

ACARA serah terima jabatan berlangsung khidmat di Aula ST Burhanuddin Kejati Kalsel, Kamis (30/10/2025), dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Selatan, Tiyas Widiarto.


Yussie Cahaya Hudaya, yang telah mengabdi di Batola sejak 6 Juni 2024, kini mendapat amanah baru sebagai Kajari Cianjur.

Pelantikan dan serah terima jabatan di Kejati Jawa Barat telah dilaksanakan pada Selasa (28/10/2025).

Andrianto Budi Santoso, sebelum menjabat sebagai Kajari Batola, bertugas sebagai Koordinator pada Kejati Jawa Timur sejak 21 Juli 2025. Sebelumnya, Dia juga dikenal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kajari Blitar selama delapan bulan.

Selama bertugas di Blitar, Andrianto menunjukkan kinerja yang gemilang dalam mengungkap kasus-kasus korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Beberapa kasus yang berhasil diungkap antara lain korupsi pengadaan jasa pengeboran di PDAM Tirta Penataran dengan kerugian negara sebesar Rp 770 juta, serta perkara korupsi pembangunan DAM Kali Bentak di Dinas PUPR Blitar yang berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp5,11 miliar.

Selain itu, melalui layanan hukum non-litigasi di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), Kejari Blitar juga berhasil memulihkan keuangan negara sebesar Rp16,9 miliar untuk Bapenda Blitar.

Andrianto juga dikenal atas inovasinya dalam pelayanan publik. Dia berhasil membawa Kejari Blitar menjadi kandidat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2025, dengan berbagai inovasi seperti penyediaan sarana ramah disabilitas dan anak, layanan tilang drive thru, serta penguatan akses layanan produk hukum bagi masyarakat.

Bagi Andrianto, Kalimantan bukanlah tempat yang asing. Ia pernah bertugas sebagai Kasi Pidana Khusus (Pidsus) di Kejari Kapuas selama beberapa tahun, sehingga ia memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi dan tantangan di wilayah ini.***
ahim sbn