sbn-MARTAPURA, Suasana panik meliputi RSUD Ratu Zalecha Martapura pada Kamis siang, setelah puluhan siswa dari sebuah sekolah di Martapura dilarikan ke rumah sakit akibat diduga mengalami keracunan makanan.

PARA siswa, yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan di bawah satu yayasan, menunjukkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, hingga beberapa di antaranya pingsan.


Menurut keterangan sejumlah siswa dan orang tua, gejala tersebut muncul setelah mereka menyantap makan siang di kantin sekolah. Menu yang disajikan hari itu adalah nasi kuning dengan ayam suwir.

“Anak saya langsung muntah-muntah dan perutnya sakit setelah makan nasi kuning itu. Kami langsung bawa ke rumah sakit,” kata seorang ibu bernama Fitri, yang anaknya menjadi salah satu korban.

Pihak RSUD Ratu Zalecha Martapura saat ini tengah melakukan penanganan intensif terhadap para siswa yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Jumlah pasti siswa yang mengalami keracunan masih dalam pendataan.

Hingga saat ini, penyebab pasti keracunan belum diketahui. Pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar belum memberikan keterangan resmi.

Sampel makanan telah diambil untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui kandungan yang menyebabkan keracunan.

Kasus ini menambah daftar panjang kejadian keracunan makanan di lingkungan sekolah.

Masyarakat berharap pihak terkait dapat segera mengambil tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Hingga pukul 17.10 WITA, tercatat 37 orang telah mendapatkan perawatan intensif, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa penyelidikan awal difokuskan pada nasi kotak yang dikonsumsi oleh para korban.

“Kami menduga nasi kotak ini menjadi penyebab keracunan. Sampel makanan telah kami amankan dan akan segera diuji di laboratorium,” jelasnya.

Para korban mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut yang hebat. Beberapa di antaranya adalah siswa dan guru dari MI Assalam Martapura.

“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan ini”

“Sementara itu, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman,” kata AKBP Fadli.

Pihak RSUD Raza Martapura terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien.***