sbn-KERTAK HANYAR, Sungai Tembingkar di Desa Simpang Empat Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, kini kondisinya memprihatinkan.

DAHULU, sungai ini merupakan urat nadi pengairan ratusan hektar lahan pertanian dan jalur transportasi penting bagi petani.


Namun, kini berubah menjadi semak belukar karena lahan pertanian di sekitarnya tak lagi aktif.

Menurut Anang, seorang petani yang pernah menggarap sawah di sekitar sungai, Sungai Tembingkar dulunya menjadi jalur transportasi perahu kecil dan klotok untuk mengangkut hasil panen padi.

“Kita berharap pemerintah daerah dapat melakukan pembersihan aliran Sungai Tembingkar, sehingga keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujarnya.

Sungai Tembingkar bermuara ke Sungai Pemurus dan mengaliri ratusan hektar sawah di sepanjang alirannya.

Pembersihan sungai ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Banjar, yaitu ‘Normalisasi Sungai’.

“Slogan normalisasi sungai seharusnya direalisasikan. Mungkin saja selama ini pejabat di Pemkab Banjar tidak mengetahui informasi adanya Sungai Tembingkar,” tambahnya.

Anang berharap informasi ini dapat dibaca oleh instansi terkait dan para wakil rakyat dari daerah pemilihan Kertak Hanyar, agar dapat membantu membersihkan dan menormalisasi Sungai Tembingkar.

Sungai Tembingkar mengaliri beberapa desa dan diharapkan dapat berfungsi sebagai drainase alami serta sarana tata kelola air di kawasan tersebut dan sekitarnya.***