suara banua news – MARTAPURA, Jelang malam pergantian tahun 2019 ke 2020, tiga jenis ikan tawar, yakni, Ikan Haruan, Nila dan ikan Mas, di pasar tradisional laris manis, kendati harga perkilogramnya cukup tinggi.
MENURUT Riza Parasetyo, laris manisnya tiga jenis ikan tawar tersebut karena keperluan untuk kegiatan masak bersama di malam pergantian tahun baru 2020.

“Sejak dua hari terakhir, harga beli jenis Ikan Nila, dari Rp35 ribu menjadi Rp.43 ribu perkilogramnya. Demikian juga dengan ikan Mas, dari Rp.40 ribu menjadi Rp. 45 ribu perkilogramnya”

” Karena harga ikan Nila yang kami beli, sudah mahal, maka kami terpaksa menjualnya dengan harga Rp50 ribu perkilogramnya,” kata Riza, Selasa (31/12/2019).
Untuk harga ikan Haruan dari Rp 65 ribu perkilogramnya, menjadi Rp.100 ribu hingga Rp.105 ribu perkilogramnya.
Kendati harga relatif tinggi, daya beli masyarakat terhadap jenis ikan ini tidak menyurut. Bahkan Riza, mengapa sempat kehabisan stok.
“Hari ini saja, kami bawa sekitar 3 pikul atau sekitar 180 kilogram Ikan Nila. menjelang waktu sholat Maghrib, ikan sudah hampir ludes,” ucap Riza, tanpa menyebut omzed yang di
dapatnya.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jimmy, mengakui adanya kenaikan harga tiga jenis ikan tersebut.
Meskipun harganya naik, namun, suplay ikan ini tetap lancar mencukupi.
Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Riza Dauly, bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan harga ikan di pasar tradisional Martapura naik. Salah satunya adanya kegiatan untuk keperluan malam pergantian tahun baru. Selain faktor cuaca ekstrem.
” Sedangkan stok ikan kita berkurang akibat cuaca ekstrim. Begitupun stok Ikan Haruan yang dilatar belakangi banyaknya oknum yang melakukan tangkap ikan dengan cara menyetrum, hingga berdampak berkurangnya bibit ikan yang ada disungai,” paparnya.
Selain melakukan monitoring, kepada petani ikan dihimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya perubahan cuaca dan faktor alam lainnya.
” Tidak hanya saat musim panas saja diwaspadai, pada musim penghujan pun perlu juga diwaspadai. Kalau curah hujan tinggi di kawasan waduk Riam Kanan, maka akan terjadi arus balik air, dan berdampak terhadap ribuan ikan di tambak”
” Kita minta petani ikan selalu waspada dan menyiapkan nitigasi, seperti alkon atau blowers untuk mengantisipasi perihal tersebut,” harap Kadis Perikanan Kabupaten Banjar ini.***
tim suara banua news