suara banua news-KARANG INTAN, Harga durian asli Kalimantan Selatan
asal desa karang Intan Kabupaten Banjar tahun 2019 anjlok dari
Rp.5.000,- sampai dengan Rp.10.000,- harga perborongnya.
TAHUN 2018 dan 2019 sepertinya tahun banjir buah durian di Pulau
Kalimantan seperti Kota Banjarmasin, kabupaten Banjar, Banjarbaru
dan sekitarnya.
Membludaknya si raja tersebut justru menurunkan harga pasaran
siraja buah asal desa Sei Alang Karang Intan tahun 2019 ini.
Padahal Desa Sei Alang adalah salah satu dari 8 desa sentra atau
penghasil buah Durian asal kabupaten banjar yang penyebarannya
merata di wilayah kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Banjarmasin.
jatuhnya harga si Raja buah tersebut diakibatkan berbarengannya
musim durian di daerah kasongan kalimantan Tengah, yang mana
penyebarannya juga sudah sangat luas di Kota Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Sahraji salah satu petani durian asal Desa Sei Alang mengaku,
tahun ini pasaran buah di desanya sangat jatuh, akibat
berbarengannya musim buah durian di daerah lain.
” Harga jual petani ke pedagang buah durian tahun 2019 adalah yang
terendah yaitu hanya ada dikisaran Rp.5000 untuk ukuran kecil,
sementara Rp.10.000 untuk ukuran besar, padahal bila di waktu
normal harganya bisa lebih tinggi lagi sampai di kisaran Rp.12.000
sampai dengan Rp.17.000 ” terangnya.
Arifin salah satu petani asal Karang Intan juga mengucapkan,
pihaknya juga tidak menduga kalo siklus panen buah durian di
daerah Kalteng dan Kalsel berbarengan, ditambah lagi volume panen
durian asal Kasongan Kalteng lebih banyak di bandingkan hasil
panen buah durian asal Kalsel.
” Kami memang tidak memprediksi bahwa panen tahun ini akan
berbarengan, jadi mau tidak mau harga buah durian asal desa kami
di kecamatan Karang Intan otomatis anjlok,” imbuhnya.
Namun begitu Arifin optimis harga buah durian asal desa kembali
normal, pasalnya pasokan buah durian asal kasongan sudah mulai
menipis, sementara siklus perputaran buah durian didaerah kami
masih mampu bertahan 2 sampai 3 bulan kedepan. ***
ms sbn
