SUARA BANUA NEWS – BATOLA – KENDATI sudah mendapat himbauan aparat desa. Warga dan murid sekolah, tetap saja melintas jembatan ulin di atas sungai Tabunganen Desa Karya Baru, Kabupateb Barito Kuala yang ambruk sepekan lalu.
” Dengan kondisi jembatan seperti itu, warga dihimbau untuk tidak melintas. Karena rawan dan membahayakan,” ucap Muhammad Tarmidi, Kepala Desa Karya Baru.

Seperti diketahui, sepekan yang lalu empat tiang hembatan patah akibat arus sungai Tabunganen yang kuat dan membawa tumpukan material sampah.

Dengan kondisi jembatan yang rawan bahaya itu, para orang tua diminta mengawasi anak – anaknya agar tidak menggunakan jembatan, jelas Kepala Desa Karya Baru.
Kepada warga, tambah kepala desa pihaknya juga meminta agar menggunakan jukung untuk menyeberang sungai. Jangan melawan bahaya dengan melintas di jembatan. Karena sewaktu waktu jembatan bisa runtuh.
Diakui kepala desa, jembatan satu satunya akses penghubung yang paling dekat menuju sekolah maupun lokasi pasar.
Kalau menggunakan jalur memutar, agak jauh dengan selisih beberapa kilometer. Sehingga jembatan tersebut masih di manfaatkan, terutama anak anak sekolah.
” Menuju sekolah, setiap hari menggunakan jembatan ini. Meski ada rasa takut,” ungkap Muhammad Munir, siswa kelas 6 SD.
Munir, mengaku jalur Jembatan sangat dekat menuju lokasi sekolahnya di banding jalur altenatif. Untuk itu, tidak ada pilihan baginya, dan memilih jembatan menuju gedung sekolah.
Seperti warga lain, Muhammad Munir sangat berharap pemerintah kabupaten Barito Kuala, untuk secepatnya melakukan perbaikan jembatan sepanjang 120 meter itu , agar bisa dimanfaatkan warganya dengan aman tanpa merasa was – was dan takut (iberahim).