SUARA BANUA NEWS – BANJARMAAIN – SEPEKAN pasca lebaran Makam Keramat Habib Basirih ramai di ziarahi kaum muslimin banua. Tercatat sebanyak 135 buah angkutan roda 4 berbagai jenis yang parkir membawa jemaah yang berziarah ke makam habib Basirih, Rabu (12/6/2019)
” Hari ini, tercatat ada 135 buah mobil macam macam jenis yang membawa penziarah kesini,” ucap Anang petugas parkir.

DITAMBAHKANNYA mobil jemaah yang datang itu dari berbagai daerah di hulu sungai. Ada dari Tanjung, Barabai dan Banjarbaru.

Namun, para jemaah ini tidak datang bersamaan melainkan berbeda waktu atau jam. Mengingat areal parkir yang ada sangat terbatas.
Lantas siapa sebenarnya sosok Habib Basirih, yang makamnya kini menjadi salah satu obyek wisata religius dibawah pembinaan Pemko Banjarmasin ini?
Habib Basirih adalah seorang ulama di Banjarmasin, yang makamnya di Jl Keramat RT 13, Kelurahan Basirih Banjarmasin.
Habib Basirih atau Habib Hamid bin Abbas Bahasyim hidup pada zaman Belanda dan Jepang.
Nama Basirih bersinar tidak lepas dari sosok Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, yang dikenal sebaga keluarga saudagar.
Habib Basirih diketahui senang berkhaluwat atau mengurung diri dan melakukan sejumlah amalan dan doa doa kepada Allah SWT.
Suatu hari Habib Basirih menggunakan timba atau gayung memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya.
Orang orang menilai pekerjaan habib Basirih tersebut, Sebagai perbuatan yang tidak ada manfaatnya. Padahal itu cara beliau menyelamatkan sebuah kapal yang mau tenggelam yang terjadi ditempat lain.
Misteri perilaku habib itu belakangan diketahui ketika ada orang orang yang datang ke rumah habib Basirih, dan mengucapkan terima kasih atas pertolongan habib Basirih waktu kapal mereka hampir karam di tengah lautan.
Atas izin Allah SWT, Karomah habib Basirih yang lain adalah menghidupkan seekor kambing yang sudah mati diatas rakitan kayu glondongan disekitar sungai tempat tinggal beliau.
Oleh tetangga beliau, kejadian itu di laporkan ke habib Basirih karena dianggap bisa mengganggu tempat mandi yang ada disungai.
Bersama warga, habib Basirih kemudian mendatangi lanting kayu dimana bangkai kambing yang ada tersebut untuk membuktikan penglihatan warga.
Alangkah terkejutnya warga, seekor kambing itu hidup dan terikat di lanting kayu.
Kekharomahan lain habib Basirih adalah saat beliau duduk di atas Tanggui, alat penutup kepala berbentuk bundar yang terbuat dari daun nipah untuk menyeberangi sungai Basirih untuk menengok ponakannya habib Ahmad bin Hasan atau habib Batilantang.
Kisah lainnya yang beredar di kalangang masyarakat Basirih, yaitu pedagang ikan yang menolak panggilan habib Basirih, akibatnya satu hari penuh ikan yang di bawa tidak laku laku.
Itulah sebagian cerita kisah Kekhoramahan yang diberikan Allah SWT kepada habib Basirih. (Diambili dari berbagai sumber).***