suara banua news – MARTAPURA, Sejumlah petani Cabai di Desa Cindai Alus Martapura mengaku gagal panen, menyusul dampak kemarau yang terjadi saat ini.

Selain cuaca panas dan menyebabkan lahan cabai petani kering, petani juga kekurangan pasokan air untuk penyiraman di lahan cabai akibat keringnya sumber mata air.


” Tanaman cabai milik saya mati semua. Sumur sumur air semuanya kering. Kami kekurangan pasokan air untuk menyiram tanaman cabai kami,” ungkap Ma’ruf, salah satu petani Cabai di Cindai Alus.

Dari 1.400 tanaman cabai miliknya, hampir semuanya mati kekeringan. Hanya tanaman singkong yang masih bertahan. Itupun daunya mulai rontok, jelas Ma’ruf.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Nashrullah Siddik mengatakan, untuk solusi kekeringan, pihaknya bisa membantu petani cabai dengan program pompanisasi, selama sumber air masih ada.

Untuk langkah yang kita ambil ini masih dalam proses pendataan. Berapa dan dimana saja lokasi perkebunan cabainya, itu kita masih data.

” Kita juga sudah koordinasi dengan para penyuluh. Mudahan secepatnya data nya bisa masuk ke saya,” lanjutnya.***
gusdur sbn

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here