SUARA BANUA NEWS.COM – MARTAPURA, Tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir  menyebabkan beberapa desa di Kabupaten Banjar, tergenang air seperti DesaTanah Abang Mataraman, Desa Pasar Jati Astambul, Desa Jingah Habang Ilir Karang Intan, dan Desa Keramat Martapura Timur.

BERDASARKAN data Badan |Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, sebagian desa yang terendam tersebut berada dipinggiran sungai.


” Akibat intensitas air hujan dalam dua hari terakhir cukup tinggi yang berdampak terhadap volume air di aliran Sungai Ulin kemudian mengalir ke Sungai Gadung dan Sungai Jingah Habang hingga meluap pemukiman warga,” kata Dadang HS, Kepala Seksi Kedaruratan (BPBD) Kabupaten Banjar, usai memantau warga yang tertimpa musibah banjir, Senin (6/1/2020).

Kendati luapan air menggenangi pemukliman warga, namun diakui Dadang, hingga saat ini warga masih tetap bisa beraktivitas seperti biasanya.

Jika nanti hujan lebat kembali turun, dipastikan luapan air sungai akan merendam juga kawasan Desa Labuan Tabu dan Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura, sambungnya.

Hal yang sama juga diutarakan Rasyidi Fahmi, Kepala Lingkungan Desa Jingah Habang Ilir, bahwa luapan air sungai yang terjadi sejak Minggu malam tersebut, selain dilatar belakangi curah hujan yang cukup tinggi juga akibat tidak berfungsinya  aliran Sungai Jingah.

“Selama ini Sungai Jingah Habang tak pernah dilakukan normalisasi, sehingga kedalaman sungai yang sebelumnya 6 meter  menjadi  2 meter,” paparnya.

Itupun kata Rasyidi lagi, pihaknya sudah melakukan pembersihan sampah yang ada di sungai  secara gotong royong dengan masyarakat, seperti enceng gondok dan sampah rumah tangga lainnya.

Sementara itu dikabarkan ada sekitar 148 hektar sawah yang yang masuk dalam program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau Serasi, juga ikut terendam, sehingga  berdampak terhadap bibit padi berumur 1 bulan yang ditanam petani.

” Bibit padi yang kami tanam sekitar sebulan lalu juga ikut  terendam banjir selama tiga hari. Untuk mengurangi kerugian segala upaya pun kami lakukan. Salah satunya membuat gondukan atau  bedengan,” terang  Suyatno, Manteri Tani Martapura Timur.*

tim suara banua news