suara banua news – BANJARMASIN, Pengerjaan fisik jembatan Kayu Tangi ujung atau Sungai Alalak Banjarmasin ditargetkan rampung akhir tahun 2020 ini.

KEPALA Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, jembatan dengan lebar lebar 20 meter yang berisi 4 lajur dua arah dengan panjang 850 meter, termasuk opret ini, ini progres konstruksinya telah memasuki tahap pengecoran pilon yang akan dilanjutkan dengan pembangunan bentang utama sepanjang 300 meter.


” Seluruh aspek konstruksi dapat dikerjakan dengan lancar, terutama pembebasan lahan di sisi Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala, sehingga bisa dipercepat,” jelasnya dalam pesan teetulis pekan. adi.

“Pembebasan lahan sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala,” sambung dia.

Desain jembatan tersebut dibuat untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Selain itu juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layan hingga 100 tahun.

Pekerjaan Jembatan Sei Alalak sendiri mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 278 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji (Kerja Sama Operasi/KSO) dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

Sementara itu selama berlangsungnya pengerjaan Jembatan Sei Alalak, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kayu Tangi 2.. Dan diharapkan jembatan ini kedepannya akan menjadi ikon baru Kota Banjarmasin sekaligus akan menggantikan. Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama yang menghubungkan Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.***

tim suara banua news


***