suara banua news – BANJARBARU,
Kabar duka menyeruak dari dunia pendidikan Kalimantan Selatan.
SEJAK COVID -19 masuk ke Kalsel pada Maret 2020 sampai awal bulan Agustus 2021, tercatat sudah lebih 50 orang guru yang mengajar di sekolah menengah atas meninggal dunia akibat serangan virus yang berasal dari Provinsi Wuhan Tiongkok itu.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Abdul Rahim, Senin (16/8/2021) mengungkapkan, guru yang meninggal karena Covid-19 terbanyak di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
Rahim tidak bersedia merinci guru yang meninggal tersebut mengajar di sekolah mana saja.
“Yang jelas paling banyak dari Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Yang lainnya menyebar di kabupaten lain seperti Tabalong, Tapin dan Batola,” ucapnya.
Jumlah tersebut, papar Rahim, bisa saja bertambah karena masih ada guru yang meninggal karena Covid -19 tidak dilaporkan kepada pihaknya.
Dengan meninggalnya puluhan guru tersebut, Rahim meminta kepada pemerintah daerah untuk mengusulkan guru pengganti.
“Kalau guru PNS belum ada, kita akan isi dengan guru honorer,” tegasnya.
Rahim berujar, hampir 100 persen guru yang mengajar di SMA, SMK dan SLB se Kalsel sudah divaksin baik vaksin pertama maupun kedua.
“Jumlah guru yang divaksin sudah 8.800 orang dari total keseluruhan 9.000 guru. Jadi sudah lebih 90 persen,” imbuhnya.
Diungkapkannya, kenapa guru yang divaksin belum sampai 100 persen, karena terkendala dari stok vaksin yang sempat kosong.
“Kendala lainnya dari kondisi kesehatan guru sendiri yang mengidap penyakit darah tinggi, jantung dan penyakit lainnya sehingga belum bisa divaksin Covid-19,” tandasnya.***
eka purwasih sbn