suara banua news – BATOLA, Polemik antara petani tambak ikan dengan perusahaan Perkebunan sawit PT. ASIH, di Desa Tanggul Rejo Dan Kuala Lupak Kecamatan Tabunganen Batola mengakibatkan petani tambak ikan tidak bisa panen selama 6 bulan.

JEBOLNYA tanggul pembatas antara air laut dengan air sungai, yang diduga akibat adanya aktivitas perkebunan sawit PT.ASIH yang berujung gagalnya panen.

Salah satu petani tambak H.Ajan Ariyanto mengatakan, ada 7 kelompok tani tambak yang terdampak jebolnya tanggul pembatas air laut dengan air sungai tersebut.


Dalam 1 kelompok terdapat 15 sampai 25 orang, dan masih banyak lagi yang tidak masuk kelompok sekitar kurang lebih 200 orang petani tambak yang juga terdampak, jelasnya.

“Penyebab kerusakan tanggul pembatas itu diperkirakan adanya abrasi atau air dari lahan sawit yang berlebihan, sehingga menyebabkan petani tambak tidak bisa panen Udang dan ikan Bandang,” ungkapnya.

Guna menyelesaikan persoalan ini, Forkopimcam Tabungen lakukan mediasi dengan semua pihak yang terkait diantaranya para petani tambak, pihak perusahaan perkebunan sawit PT.ASIH, Dinas Perikanan dan Dinas Perkebunan Kabupaten Batola, Rabu (9/2/2022) di Kantor Desa Tanggul Rejo.

Menurut Kapolsek Tabunganen, IPDA Syahminan mengungkapkan, dari hasil musyawarah tersebut, pihak perusahaan sawit PT. ASIH, akan memperbaiki dan membuat tanggul yang jebol dalam jangka waktu 20 hari kedepan hingga selesai.

Sementara itu usai mediasi saat dikonfirmasi pihak perusahaan PT.Asih, enggan memberikan komentar saat ditanya tindak lanjut kedepannya.***
nurul sbn