suara banua news – KALSEL, Situs Candi Agung Amuntas di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan ini diperkirakan berusia lebih 500 tahun. Situs yang berada di Desa Sungai Malang Kecamatan Amuntai Tengah ini ditemukan sekitar tahun 1962 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Uyata, saat melakukan pekerjaan pembangunan ruas jalan untuk perluasan kota.

SAAT PROSESpembukaan hutan dan pemerataan jalan itulah situs candi Agung Amuntai tersebut ditemukan.


Tidak hanya itu, di awal penemuan tersebut juga ditemukan fragmen berbentuk teratai yang terbuat dari batu alam.

Pada tahun 1967, tim arkeolog dari Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional bersama dengan Pemerintah Kalimantan Selatan bekerja sama untuk meneliti situs Candi Agung Amuntai.

Proses ekskavasi dari tim kerja sama tersebut berhasil menemukan struktur tembok bangunan berukuran 7 x 7 meter.

Selain itu, dari ekskavasi situs Candi Agung Amuntai juga ditemukan kepala dari terakota, lapik padma baik dalam bentuk utuh maupun fragmen, juga hiasan bangunan berbentuk antefiks atau segitiga.

Menurut cerita rakyat yang beredar, Candi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang didirikan oleh Empu Jatmika pada abad ke-14 dan diperkirakan masih satu zaman dengan Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Dipa ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pangeran Suryanata yang berasal dari kerajaan Majapahit serta isterinya Puteri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat.

Dari kerajaan inilah lahir Kerajaan Negara Daha di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Bandar perdagangan di Muara Bahan Barito Kuala dan di pimpin seorang raja Raden Sekar Sungsang dengan gelar Maharaja Sari Kaburungan dan raja terakhir Prabu Sukarama.

Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negara Dipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga daerah aliran sungai yaitu Sungai Tabalong, Sungai Balangan, dan Sungai Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Maharaja Suryanata dan Puteri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negara Dipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.

Pada tahun 1967 di Kota Amuntai, saat dilakukan penggalian situs kepurbakalaan, ditemukan bagian dasar candi dan benda-benda kepurbakalaan.

Tempat yang digali itu disebut penduduk Gunung Candi (Bukit Candi) dan candi yang dasarnya itu disebut Candi Agung. Menurut cerita rakyat yang hidup disana Candi Agung dibangun oleh Mpu Jatmika.

Luas bangunan candi Agung berukuran 40 meter x 50 meter.

Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun atau abad ke 8. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu yang masih sangat kokoh.

Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun sebelum masehi. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat di sana.

Batunya sekilas sangat mirip dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa.

Batu bata yang ditemukan berukuran besar mirip dengan batu bata yang juga ditemukan situs candi Kayen di Dusun Buloh Desa Kayen di Jawa Tengah.

Selanjutnya, dari Kerajaan Daha ini lah berdiri kesultanan Banjar bercorak Islam yang didirikan oleh Pangeran Samudera atau Sultan Suriansyah, cucu dari Prabu Sukarama.***
digali dari berbagai sumber
foto / net