suara banua news- BANJAR, Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi melaunching gerakan pengukuran dan Intervensi serentak pencegahan stunting se-Kabupaten Banjar di Posyandu Desa Pasar Kamis, Kecamatan Kertak Hanyar secara zoom meeting.
GERAKAN pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting ini berlangsung serentak di 20 kecamatan dan 13 kelurahan.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banjar, Said Idrus mengatakan, gerakan ini sasarannya calon pengantin, ibu hamil juga balita.
Sasaran ini sejak dini diberikan pendampingan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa deteksi dini dan edukasi serta intervensi dalam rangka mencegah munculnya kasus stunting baru.
Said Idrus Al Habsyi juga mengajak semua lintas sektor, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa untuk dapat mengawal seluruh sasaran melakukan intervensi sesuai standar.
Tujuannya, agar hasil yang didapatkan akurat serta cakupan layanan yang diterima masyarakat meningkat.
Menurut Said Idrus, sejauh ini kasus stunting tertinggi di Kabupaten Banjar ada di Kecamatan Paramasan. Penyebabnya dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengimplementasikan pola asuh dan asupan kepada anak.
Sementara Plt Kanwil BKKBN Kalsel Nyigit Wudi Amini yang ikut menyaksikan launching menjelaskan, dari hasil survei kasus stunting di Kabupaten Banjar memang ada kenaikan.
Terlepas dari angka yang terpenting adalah upaya apa yang dilakukan Pemkab Banjar untuk menurunkan kasus tersebut, sehingga diharapkan di 2024 target-target yang telah ditetapkan bisa tercapai 100 persen.
Penyebab stunting itu banyak, karena dia complicated seperti tidak tahu cara pengasuhan dan pemberian gizi balita yang baik.
Disamping itu terkait masalah asupan kadang ada persoalan kemiskinan, kesediaan bahan pangan termasuk sanitasi,” jelasnya. ***