suara banua news – KALTENG, Enam Kecamatan di Kabupaten Murung Raya terendam air, menyusul tingginya Intensitas curah hujan yang mengakibatkan meluapnya aliran Sungai Barito dan berdampak ke pemukiman warga di 32 desa.
” HINGGA Minggu 20 Oktober 2024, ketinggian muka air yang merendam rumah warga masih mencapai lebih dua meter”
” Sebanyak 2.192 unit rumah, sembilan unit fasilitas umum, dan sembilan unit fasilitas ibadah terdampak kejadian ini,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu 20 Oktober 2024.
Dari peristiwa ini, 4.875 jiwa terdampak dan 83 jiwa diantaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Adapun warga yang mengungsi tersebar di beberapa titik pengungsian antara lain Aula Dinas PUPR Kabupaten Murung raya, Aula Gedung Setda Murung Raya, Aula Masjis Al Istiqlal dan Masjid al Jihad serta Masjid Al Manar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya melakukan penanganan darurat dengan membuka posko penanganan banjir di Kantor BPBD Kabupaten Murung Raya.
BPBD juga membuka dapur umum dan mendistribusikan bantuan logistik serta membentuk relawan gabungan untuk melaksanakan asesmen di lapangan.
BPBD Kabupaten Murung Raya juga masih terus melaksanakan pemantauan air sungai Barito di STA Dermaga Putir Sikan Puruk Cahu.
“Pada Minggu pagi pukul 04.55 WIB, ketinggian air berada pada level 9,2 meter dengan status Siaga 1. Ketinggian air ini naik dari hari Sabtu kemarin yang berada di level 8,95 meter,” sambungnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Kabupaten Murung Raya untuk tetap waspada akan potensi banjir yang masih akan terjadi.
Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Murung Raya pada hari Minggu ini berpotensi terjadi hujan ringan hingga hujan petir pada siang sampai malam hari.
Sementara itu, 32 desa yang terdampak berada di Kecamatan Laung Tuhup, Seribu Riam, Permata Intan, Sumber Barito dan Murung serta Kecamatan Barito Tuhup Raya.***


















