suara banua news – KALSEL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) terus gigih menggali sumber sumber bantuan terutama berasal dari pusat, membuahkan hasil optimal.
SALAH satunya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI akan memberikan bantuan peralatan mitigasi berupa sistem peringatan dini banjir.

Kepastian Kalsel mendapatkan bantuan peralatan mitigasi bencana disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel, M Fitri Hernadi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi.

“Alhamdulillah untuk tahun 2025, Kalsel kembali mendapatkan bantuan peralatan mitigasi berupa sistem peringatan dini bencana banjir sebanyak 11 unit, lengkap dengan perangkat digital,” jelas Bambang.
Kepastian itu sebut Bambang, saat dirinya melakukan konsultasi peluang bantuan peralatan bencana melalui Deputi Pencegahan Direktorat Pencegahan Dini BNPB RI, Jumat 20 December 2024.
Respons BNPB ini, kata Bambang, merupakan tindak lanjut dari hasil usulan Kalsel melalui Rapat Kordinasi Nasional 2024.
Pertimbangan lain pemerintah mengarahkan bantuan untuk Kalsel, disamping aksi nyata program-program mitigasi yang tengah berjalan saat ini, juga ancaman banjir besar di Kalsel, seperti yang terjadi pada 2021.
Bantuan tersebut berupa peralatan diseminasi bencana berupa tower pemancar setinggi 20 meter yang tersebar di enam kabupaten/kota dengan jumlah 11 tower yang di lengkapi dengan pancaran suara peringatan dini terkait informasi awal kebencanaan dengan jangkauan 2 kilo meter.
Ia menambahkan, upaya untuk meningkatkan pelayanan mitigasi dan kedaruratan bencana serta pascabencana merupakan arahan langsung Gubernur Kalsel Muhidin.
Gubernur Kalsel mengingatkan seluruh institusi pelayanan publik terlebih di bidang pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus melakukan inovasi-inovasi dengan kerja optimal melalui sistem kerja terukur.
Senada dengan Bambang, Analis Bencana Direktorat Peringatan Dini BNPB Muhammad Noval Zhaky menjelaskan bantuan akan dikerjakan pada tahun anggaran 2025.
Pelaksanaan nantinya akan berkolaborasi antara Pemerintah Pusat (BNPB), Provinsi, Kab/Kota juga desa yang rawan bencana.
“Kolaborasi bertujuan untuk efektivitas dalam pemanfaatan peralatan tersebut,” kata Muhammad Noval.
Beberapa provinsi lain yang juga akan mendapatkan bantuan sistem peringatan dini bencana banjir berupa EWS pada 2025, diantaranya Provinsi Gorontalo 1 satu unit, Bali 11 unit, Kalsel 11 unit untuk Kabupaten Banjar dua unit, Kabupaten Tabalong dua unit dan Kota Banjarmasin tiga unit serta Kabupaten HSU satu unit dan Balangan satu unit. ***