suara banua news- HST, Bagi Anda yang ingin berwisata ke Gunung Halau Halau di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, harap bersabar. Forum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Halau Halau Desa Hinas Kiri Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), menutup sementara aktivitas pendakian karena rencana tradisi suku Dayak Meratus Basambu Umang.

DILANSIR dari Antara, Tradisi Basambu Umang merupakan tradisi suku Dayak penduduk setempat untuk menolak bala (bencana) agar desa ini selalu dalam lindungan.


Dijelaskan Ketua Pokdarwis Gunung Halau-Halau Rudinor, Selasa 14 Januari 2025, aktivitas pendakian di Gunung Halau-Halau yang merupakan puncak tertinggi di provinsi ini, akan ditutup mulai 17 Januari 2025 hingga waktu yang belum ditentukan.

“Tradisi Basambu Umang merupakan tradisi yang harus dilaksanakan setiap tahun oleh penduduk Suku Dayak di Desa Hinas Kiri,” jelasnya lagi.

Tradisi adat suku Dayak Meratus tersebut akan berlangsung pada tanggal 19-20 Januari 2025 di Balai Kiyu Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Selain pelaksanaan tradisi suku Dayak Meratus, pendakian gunung juga masih ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan karena akan dilaksanakan pembersihan jalur serta pemeliharaan flora dan fauna.

Setelah pelaksanaan tradisi suku Dayak, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Halau-Halau yang melibatkan banyak orang, terutama yang berkaitan dengan sampah agar tidak mencemari lingkungan, lanjutnya.

“Kami meminta para pendaki maupun pengunjung dapat memahami dan menghormati keputusan ini karena telah disepakati pengelola dan tokoh masyarakat adat melalui musyawarah,” ujarnya. ***