suara banua news-BATOLA, Stok hewan kurban di Kabupaten Batola dalam kondisi aman dan mencukupi. Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Batola, tercatat sebanyak 2.558 ekor sapi, 65 ekor kerbau, dan 147 ekor kambing telah tersedia untuk memenuhi kebutuhan kurban tahun ini.
DI KECAMATAN Mandastana mencatatkan stok sapi terbanyak dengan jumlah 1.200 ekor, disusul Wanaraya (420 ekor), Rantau Badauh (400 ekor), Belawang (250 ekor), dan Barambai (208 ekor).

Sedangkan kambing, stok terbanyak berada di Kecamatan Alalak sebanyak 50 ekor, disusul Barambai (25 ekor), Wanaraya (20 ekor), serta Rantau Badauh dan Marabahan masing-masing 15 ekor.

Kerbau sebagai hewan kurban juga disiapkan, dengan jumlah 65 ekor, seluruhnya berasal dari Kecamatan Kuripan, wilayah paling utara Batola yang dikenal sebagai sentra kerbau.
Kepala Disbunnak Batola, Suwartono Susanto, menyatakan bahwa ketersediaan tahun ini relatif aman bahkan melebihi kebutuhan.
“Berkaca dari kebutuhan tahun lalu, ketersediaan hewan kurban menghadapi Idul Adha 1446 Hijriah relatif mencukupi dan bahkan lebih,” jelasnya.
Kebutuhan hewan kurban tahun ini diperkirakan sebanyak :
Sapi: 640 ekor
Kerbau: 14 ekor
Kambing: 118 ekor
Permintaan tertinggi untuk sapi berasal dari Kecamatan Alalak (110 ekor), diikuti Marabahan (80 ekor), Mandastana (76 ekor), Wanaraya (62 ekor), dan Barambai (41 ekor).
Selain memenuhi kebutuhan lokal, Batola juga memasok hewan kurban ke berbagai daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Distribusi sapi kurban tidak hanya untuk Batola, tapi juga dikirim ke kabupaten/kota lain,” jelas Eko Hariyanto, Kabid Produksi Peternakan Disbunnak Batola.
Disbunnak juga menjamin bahwa hewan kurban yang tersedia bebas dari penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
“Kami melakukan vaksinasi dan pemeriksaan ketat terhadap hewan dari luar Batola,” ujar Heny Dyah Istiningsih, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Mengenai harga, sapi kurban dijual bervariasi sesuai bobot daging:
60–65 kg daging: Rp15.000.000 – Rp16.500.000
100–110 kg daging: Rp23.500.000 (termasuk ongkos kirim dan jaminan bobot)
Namun, para peternak dan pedagang mengakui adanya penurunan permintaan hingga 50 persen dibanding Iduladha 1445 H/2024 M.
“Tahun lalu bisa jual 250 ekor, sekarang mungkin hanya 150 ekor,” kata Sariyudin, pedagang sapi kurban dari Desa Kolam Kiri, Wanaraya.
Ia menilai penurunan disebabkan karena tahun 2025 bukan tahun politik serta ketidakpastian ekonomi.***