suara banua news-BATOLA, Sistem buka tutup yang diterapkan di Jembatan Barito, Kabupaten Barito Kuala, sejak Senin 16 Juni 2025 untuk keperluan perbaikan lantai jembatan, mengakibatkan kemacetan parah.
KEMACETAN terjadi pada siang dan sore hari, mengakibatkan penumpukan kendaraan yang signifikan dari kedua arah, baik dari Kapuas menuju Banjarmasin maupun sebaliknya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk video amatir yang beredar di media sosial, kemacetan disebabkan oleh kurangnya pengaturan lalu lintas selama sistem buka tutup diberlakukan.

Banyak pengendara yang diduga tidak mematuhi sistem antrian, menyebabkan penutupan jalur secara penuh dan kemacetan total.
Seorang pengendara dalam video tersebut mengeluhkan situasi tersebut dalam bahasa Banjar, menyatakan bahwa kemacetan terjadi karena tidak ada pengendara yang mau mengalah dan antri.
Perbaikan jembatan yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI Kalimantan, berupa pembenahan lantai jembatan (grouting), akan berlangsung hingga 15 Juli 2025.
Kementerian PUPR telah mengeluarkan surat resmi terkait perbaikan ini, menyatakan bahwa sistem buka tutup satu jalur akan diterapkan selama masa perbaikan.
Kemacetan ini berdampak signifikan, khususnya bagi warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang menjadikan Jembatan Barito sebagai jalur utama penghubung ke Kalimantan Selatan.
Masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan jalur alternatif dan menghindari perjalanan pada jam-jam sibuk untuk mencegah terjebak kemacetan.
Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengevaluasi sistem pengaturan lalu lintas untuk meminimalisir dampak negatif dari perbaikan jembatan ini.***
ahim sbn