suara banua news -MARTAPURA, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) resmi membentuk Tim Koordinasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
LANGKAH ini diambil sebagai upaya untuk mengatasi tingginya angka anak tidak sekolah di Kabupaten Banjar, yang merupakan angka tertinggi di Kalimantan Selatan berdasarkan data Verifikasi dan Validasi Drop Out (Verval DO).

RAPAT Koordinasi (Rakor) yang berlangsung di Aula Barakat Martapura, Kamis siang, dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Setda) Banjar, HM Hilman, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Hj Liana Penny, perwakilan SKPD, Forkopimda, Kecamatan, Perumda, Kepala BPMP Kalimantan Selatan Yuli Haryanto, dan anggota DPRD Banjar Komisi IV.

Setda Banjar, HM Hilman, menjelaskan bahwa angka ATS yang awalnya mencapai 12.000 anak, kini turun menjadi 10.000 setelah dilakukan verifikasi dan validasi data sejak 25 Mei 2025.
Penurunan ini disebabkan banyaknya peserta pendidikan keagamaan nonformal yang sebelumnya tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Strategi penanganan ATS akan dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) sebagai peta jalan solusi jangka panjang.
Hilman optimistis, dengan perencanaan yang matang, 90 persen keberhasilan dapat dicapai.
Kepala Disdik Banjar, Hj Liana Penny, menekankan bahwa pembentukan Tim Koordinasi ATS ini merupakan yang pertama kali dilakukan.
Tim ini bertujuan untuk mengkoordinasikan program lintas sektor secara komprehensif dalam menangani masalah ATS.
Kerja sama dengan Baznas juga dilakukan untuk membantu pembiayaan peralatan dan seragam sekolah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pemkab Banjar juga menyediakan bantuan personal didik untuk mendukung proses belajar mereka.
Rakor diakhiri dengan penandatanganan pembentukan Tim Koordinasi Penanganan ATS oleh Sekda Banjar HM Hilman dan Kepala BPMP Kalsel Yuli Haryanto, disaksikan oleh anggota DPRD Banjar Komisi IV, Kepala Dewan Pendidikan, dan seluruh peserta rakoor.
Langkah ini menandai komitmen nyata Pemkab Banjar dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi seluruh anak di Kabupaten Banjar.***
sbn