sbn – MARTAPURA, Ahmad Hilmi, seorang anak dari Desa Tampang Awang, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, akhirnya mendapatkan perhatian dan bantuan medis yang sangat dibutuhkan.
KONDISINYA yang lahir dengan bibir sumbing dan tanpa daun telinga telah menarik simpati dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Wahyu Akbar.
Setelah perjuangan panjang, Ahmad Hilmi kini mendapatkan perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diaktifkan kembali untuk menanggung biaya operasi, meringankan beban pasangan Rahmani dan Mailani, orang tua Ahmad Hilmi, yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, biaya pendampingan selama perawatan tetap menjadi perhatian. Aswadi, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, menjelaskan bahwa dana Belanja Tidak Terduga (BTT) daerah umumnya hanya diperuntukkan bagi pasien yang dirawat di luar daerah.
Meski demikian, peluang untuk mendapatkan bantuan pendampingan tetap terbuka melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), asalkan ada usulan dari Pemerintah Desa (Pemdes).
H Ideris, Kepala Desa Tampang Awang, menyatakan bahwa Pemdes telah berupaya mendampingi Ahmad Hilmi, termasuk mengaktifkan kembali BPJS-nya.
Saat ini, Ahmad Hilmi telah dibawa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Ulin Banjarmasin untuk penanganan lebih lanjut.
![]()
Pemdes mengakui belum mengajukan usulan dana pendampingan ke Dinsos maupun BAZNAS, karena selama ini biaya ditanggung oleh rumah sakit.
Namun, dengan kondisi yang ada, diharapkan Pemdes dapat segera mengajukan usulan agar Ahmad Hilmi dan keluarganya mendapatkan dukungan penuh selama masa perawatan.
Semoga dengan bantuan ini, Ahmad Hilmi dapat segera pulih dan menjalani kehidupan yang lebih baik.***
















