sbn- BANJAR, Aksi demonstrasi yang berlangsung di DPRD Kalsel, Banjarmasin pada hari Senin (1/9/2025) mendorong sejumlah sekolah mengambil langkah antisipatif.

GUNA mencegah siswa terlibat dalam aksi tersebut, beberapa SMA dan Madrasah di wilayah Banjarmasin menerapkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring.


Keputusan ini terutama berlaku di tingkat SMA dan Madrasah, termasuk di Kabupaten Banjar.

Kepala SMAN 1 Martapura, Eko Sanyoto, menjelaskan bahwa siswa di sekolahnya tidak diliburkan, melainkan mengikuti pembelajaran jarak jauh.

“Guru dan tenaga kependidikan tetap hadir ke sekolah,” jelasnya.

Senada dengan itu, Madrasah di Kabupaten Banjar juga melaksanakan pembelajaran daring.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Banjar, Syamsuri Ramli, menyatakan bahwa langkah ini diambil berdasarkan Surat Edaran Sekjen Kemenag No. SE 28 tahun 2025.

Berbeda dengan SMA dan Madrasah, tingkat SMP dan SD di Kabupaten Banjar tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Liana Penny menjelaskan bahwa situasi di Kabupaten Banjar masih kondusif sehingga sekolah tidak diliburkan.

“Mudahan terus kondusif di Kalsel,” ujarnya.