Destinasi wisata di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ternyata cukup banyak meliputi wisata alam, wisata sejarah dan wisata religi, Komisi dan Komisi II DPRD Kabupaten Banjar gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Camat, dan Kepala Desa (Kades), dengan agenda bahasan tentang Desa Wisata, Selasa (10/8/2021) kemarin.

RDP gabungan yang dihadiri Camat Sungai Tabuk, Martapura Barat, Aranio, dan para kades dari Lok Baintan, Kades Sungai Pinang, Sungai Rangas, Tiwingan Lama, tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPRD, Syarkawi, dari Fraksi Gerindra Guna meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD), desa, dan perekonomian masyarakat.


Selain lokasi parkir yang terbatas di area destinasi wisata, untuk Kabupaten Banjar, akibat covid 19 yang terjadi sampai saat ini dan bencana banjir besar yang mendera 19 kecamatan di Kabupaten Banjar pada Desember 2020 hingga Maret 2021 lalu sangat berimbas terhadap perekonomian masyarakat, tak terkecuali di sektor pertanian dan perkebunan.

“Bahkan, pendapatan masyarakat yang bermukim di dekat destinasi wisata pun ikut terdampak, seperti yang terjadi di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk. Karena selain dampak pandemi, pertanian dan perkebunan mereka rusak dan gagal panen akibat bencana banjir. Akibatnya, mereka kekurangan bahan untuk diperjualbelikan di kawasan Destinasi Wisata Pasar Terapung Lok Baintan,” tuturnya.