suara banua news- BATOLA, Memulai kampanye terbatas, Pasangan calon bupati Mujiyat dan wakil bupati Fahrin Nizar, di Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola, hari ini Kamis pagi, 26 September 2024,

DAERAH ini merupakan kawasan tempat tinggal salah satu anggota DPRD Kabupaten Batola dari Partai Gerindra, Arfah.


Pada siang harinya, pasangan dengan nomor urut 03 ini berkampanye Desa Tamban Raya Baru Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Batola.

Daerah ini merupakan salah satu anggota DPRD Kabupaten Batola dari Partai Nasdem, yaitu Maslan.

Dalam kampanye terbatas ini, pasangan Mujiyat dan Fahrin Nizar, menyampaikan visi dan misi mereka serta menjelaskan program-program unggulan yang akan dilaksanakan jika terpilih.

Dengan pendekatan langsung kepada masyarakat, mereka berharap dapat menjalin komunikasi yang baik dan mendengar aspirasi warga.

Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan mendatang.

Mujiyat-Fahrin maju di Pilkada Batola 2024 diusung oleh tiga partai yang memiliki kursi di parlemen, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat.

Mereka adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dengan alasan sejarah yang aneh, Mujiyat memilih menggelar kampanye dialogis pertama di Desa Berangas Timur, Kecamatan Alalak.

“Banyak alasan yang membuat kami menggelar kampanye dialogis perdana di Alalak. Salah satunya adalah saya sudah menjadi warga Alalak sejak 1995, tepatnya di Kelurahan Handil Bakti,” kata Mujiyat di hadapan ratusan warga.

“Mengingat usia saya sekarang sudah 55 tahun, berarti saya telah 29 tahun menjadi warga Batola. Bahkan putri kami juga lahir di Batola, jelasnya.

Tak sekadar menjadi warga, Mujiyat juga dipercaya Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, menjadi Pejabat Bupati Batola sejak 21 November 2022.

Berangkat dari kepercayaan yang diberikan, Mujiyat akhirnya memutuskan mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada Batola 2024.

“Memang semua orang bisa menjadi bupati, tapi tidak setiap orang bisa membangun jaringan dan membuat kebijakan”

“Tidak mudah membuat kebijakan, karena diperlukan wawasan agar tak mudah terpengaruh,” tandasnya Mujiyat.

“Sebagai seorang birokrat, saya berpengalaman membuat kebijakan dan mengatur administrasi keuangan sebagai modal dasar menjadi bupati,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Mujiyat juga memberikan program perbaikan kualitas air minum yang menjadi masalah lama, tetapi belum terpecahkan di Alalak.

Kemudian meningkatkan kerakyatan ekonomi melalui rencana pembangunan pelabuhan berskala nasional/internasional di Tabungan.

Mengingat letak geografisnya yang berdekatan dan hanya dibatasi Sungai Barito, Alalak yakin mendapat imbas positif dari pembangunan pelabuhan tersebut.

“Kami tidak menjanjikan hal yang muluk-muluk, tetapi mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Batola sesuai motto kami bersatu berkarya bersama rakyat,” kata Mujiyat.

“Bagaimanapun rakyat adalah kekuatan tertinggi, karena tak seorang pun pemipin tanpa rakyat. Pun rakyat pula yang menentukan pemimpinnya,” tambahnya.

Sementara Fahrin Nizar mengibaratkan keputusan mencalon bersama Mujiyat adalah pasangan juragan dan juru mesin berpengalaman.

“Oleh karena kapal dikendalikan juragan dan juru mesin berpengalaman, penumpang tidak perlu khawatir tenggelam di sungai,” kata Fahrin.

Memang ulun (saya) belum berpengalaman langsung duduk di pemerintahan. Namun ulun tercatat 8 tahun duduk sebagai wakil rakyat masing-masing 2 tahun di DPRD Batola dan 5 tahun di DPRD Kalsel, sambungnya.

Fahrin menekankan bahwa Batola memiliki tantangan besar di masa depan, sekaligus peluang besar melalui keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berjarak hanya 8 jam lewat jalan darat.

“Selain penopang pangan, mulai sekarang perlu disiapkan anak-anak berkualitas untuk merebut pekerjaan di IKN,” kata Fahrin.

“Makanya kami pun memastikan memperhatikan pendidikan sejak balita. Salah satunya memberikan insentif kepada guru-guru swasta, program beasiswa untuk tahfiz Al-Qur’an,” ungkap Fahrin. ****