suara banua news – BANJARBARU, Pihak Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, merilis jumlah pasien ‘keracunan’ kecubung (mabuk kecubung) yang di rawat di rumah sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ini, terus bertambah.
HINGGA hari ini, Sabtu 13 Juli 2024, tercatat 47 orang pasien mabuk kecubung dirawat berjumlah. Jumlah ini, meningkat dalam sepekan terakhir.

Menurut keterangan yang disampaikan
Humas RSJ Sambang Lihum Budi Harmanto, daerah asal pasien ‘keracunan’ kecubung terbanyak berasal dari daerah Banjarmasin dan paling sedikit dari Kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah.

“Dari Banjarmasin ada 26 orang dari Kotabaru ada 1 orang,” jelas Budi Harmanto.
Kemudian 7 pasien berasal dari Kabupaten Banjar, Banjarbaru 3 orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 1 orang dan Kuala Kapuas 3 orang serta Barito Kuala 6 orang.
Muslim, warga Banjarmasin yang menjenguk adiknya yang dirawat RSJ Sambang Lihum, yang diduga mabuk kecubung, mengaku kaget seakan tidak percaya dengan kondisi adiknya.
Hal itu mengingat, aktivitas adiknya sehari hari hanya menggeluti pekejaannya sebagai tenaga sales canvas.
“Baru ketahuan saat malam, karena dia tidak tidur. Kelakuannya aneh. Sepertinya berhalusinasi sedang bekerja,” kata Muslim.
“Nanti dia lepas baju, lalu di pasang lagi dan bicara ke kita mau bekerja,” jelasnya.
Meskipun begitu, adiknya tidak melakukan tindakan atau perilaku anarkis. Hanya saja, adiknya mengalami demam. Tidak tidur dan berhalusinasi seperti sedang bekerja.
Seperti diketahui, berita soal banyaknya pasien mabuk kecubung yang dirawat dirumah RSJ Sambang Lihum, beredar dalam 1 minggu terakhir, (Jumat 5 Juli 2024) dan puncaknya Senin 8 Juli 2024.
Dari 47 orang pasien keracunan kecubung ini, 2 orang diantaranya meninggal dunia. ***
nr sbn