suara banua news-BANJARBARU, Hujan disertai angin kecang dan petir, mengguyur Kota Banjarbaru. Cuaca atau kondisi iklim yang luar biasa parah, berpotensi menyebabkan dampak menyeramkan bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar rumah.
SALAH satu warga Kota Banjarbaru, Nasrullah mengaku agak was-was ketika beraktivitas di luar rumah.

Dia yang sehari-hari bejualan di ruang terbuka, merasa khawatir dengan hujan deras disertai petir yang mengguyur kota Banjarbaru belakangan ini.

“Kita yang beraktivitas di luar rumah ini agak takut sih. Mau pegang handphone aja berpikir dua kali karena berpetir,” jelasnya.
Prakirawan Stasiun Metereologi Syamsudin Noor, Putri Cahyaningsih menjelaskan, cuaca di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar selama 10 hari terakhir diguyur hujan kategori menengah hingga tinggi.
“Untuk bulan November masih berpotensi sama dan curah hujan meningkat mengingat sudah mulai memasuki musim hujan,” urai Putri Cahyaningsih.
Penyebab terjadinya petir yang terdengar menggelegar saat hujan mengguyur berasal dari awan Cumulonimbus, yang mana karakteristik awan ini memiliki muatan listrik, sambungnya.
Awan Cumulonimbus dapat dengan mudah terbentuk karena massa udara yang lembab, udara yang labil dan adanya pola kovergen seperti saat ini di Kalimantan Selatan.
“Bahasa sederhananya, ketika cuaca siang hari terasa terik dan sore tiba-tiba hujan deras, cuaca seperti ini meningkatkan pertumbuhan Awan Cumulonimbus, sehingga hujan berpetir terjadi,” jelasnya lagi.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Serta mengurangi penggunaan gadget di luar ruangan,” tandasnya.***
nurul octaviani sbn