suara banua news- MARTAPURA, Ratusan jenis limbah rumah tangga menumpuk menjadi sampah di aliran Kali Mati (Sungai Mati) di Kelurahan Murung Keraton Martapura Kabupaten Banjar, usai menyurutnya banjir yang terjadi sejak bulan Januari hingga Februari 2025.
TAK AYAL, tumpukan sampah yang berada di Kali Mati di kawasan pemukiman warga ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan ‘menjijikan’serta rewan penyakit?

Ironis lagi, tak ada upaya dari instansi terkait, untuk membersihkan tumpukan sampah agar terlihat bersih dan enak dipandang mata? Karena harus berkoordinasi dulu.

Kendati demikian, Lurah Murung Keraton, Johan Tungkar mengatakan, sebelum banjir merendam pemukiman warga. Tidak terlihat tumpukan sampah di Kali Mati tersebut.
Bahkan, lurah ini sempat mewanti-wanti warganya agar tak membuang sampah sembarangan. Apalagi saat banjir datang dan pihaknya sudah menyiapkan tempat pembuangan sampah khusus.
“Sebagai gantinya kita menyediakan tempat sampah di beberapa lokasi. Jadi, warga membuangnya di tempat sampah yang sudah kami siapkan”
” Meskipun sebenarnya sudah ada aturan harus membuang ke TPS yang sudah disiapkan Pemkab Banjar,” kata Johan.
Ia juga menyampaikan, bahwa sejak sejak per 1 Juni 2023 Disperkim LH Kabupaten Banjar sudah menghentikan penjemputan sampah di sepanjang ruas Jl. A Yani atau tempat-tempat yang berpotensi menjadi TPS Liar, seperti di depan rumah warga.
Ketentuan tersebut mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Banjar Nomor 4 Tahun 2016 yang mengatur tentang pengelolaan sampah, jelasnya lagi.
Bahkan, ketentuan tersebut sudah dilakukan sosialisasi ke masyarakat dengan memasang spanduk pemberitahuan di beberapa kawasan TPS liar.
“Mungkin sampah yang menumpuk di Kali Mati itu bawaan dari wilayah lain selama banjir berlangsung dan akhirnya menumpuk di tempat kita. Seperti yang dilihat, disini airnya tidak mengalir,” lanjutnya Aziz Johan.
Berkaitan dengan hal ini, ia pun berniat untuk mengkoordinasikan pembersihan Kali Mati dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar.
“Seperti yang kita lihat sampah ini sangat menumpuk, otomatis kita perlu koordinasi dimana membuangnya dan mekanisme pembersihan dan pengangkutannya. Mudah-mudahan bisa kami segerakan,” tutup Johan.
nurul octaviani sbn