suara banua news-BANJARMASIN, Harapan masyarakat Kelayan Dalam RT 18 Banjarmasin agar keberadaan
pasar malam atau tungging yang di gelar setiap malam selasa di Bubarkan atau ditutup akhirnya terwujud.

HAL tersebut setelah sebelumnya direalisasikan oleh Lurah
Kelayan Dalam, Hadriansyah Pada sore Senin (17/12/2018) kemaren
bersama gabungan aparat Kepolisian dan TNI.


Lurah Kelayan Dalam, Hadriansyah bersama Ketua RT 18, Noor Arifin
dan Bhabinsa Banjarmasin Selatan serta Bhabinkabtimnas Polsek
Banjarmasin Selatan, menutup secara resmi pasar tersebut dengan
memasang spanduk pemberitahuan penutupan pasar.

Penutupan pasar malam tersebut berdasarkan permintaan warga yang
sebelumnya telah bertahun-tahun lamanya masyarakat setempat resah
akan keberadaan pasar tersebut.

Bukan karena faktor aktivitas jual
beli, melainkan pasar tersebut malah menjadi tempat ajang
kericuhan dan kemacetan jalan bagi masyarakat setempat.

Sejumlah warga masyarakat menyambut baik penutupan pasar tersebut,
selain membuat suasana lalu lintas kembali normal, aktifitas warga
juga bisa berjalan dengan aman dan lancar.

” Menurut saya penutupan pasar malam kelayan dalam langkah bagus,
karena selain mengurangi kemacetan, juga wilayah kelayan dalam
kembali ke keadaannya yang semula yaitu aman dan kondusif ” terang
Fahmi yang saat itu ikut menyaksikan penutupan resmi pasar malam
kelayan Dalam tersebut.

” Di pasar itu sudah sering terjadi perkelahian, Bahkan saya sempat
hendak menjadi korban pengeroyokan beberapa waktu lalu oleh
sejumlah remaja tak dikenal yang keluyuran di pasar tersebut,”
tutur Noor Arifin

Arifin menegaskan, permintaan penutupan pasar bukan karena
kehendak pribadi namun merupakan kehendak masyarakat.

Terlebih telah banyak laporan dari masyarakat mengenai ketidak amanan dan
ketidak nyamanan atas keberadaan pasar malam Kelayan Dalam
tersebut.

” Kondisi pasar malam Kelayan Dalam selain tidak aman dan nyaman
juga diperparah dengan berdatangannya sejumlah remaja yang mabuk
atau menggunakan lem yang mana tak jarang mereka juga membawa
senjata tajam, hal tersebut tentu membahayakan pengunjung yang lain, dan saya tidak ingin sampai ada korban ” tandas Noor Arifin.(BS)