suara banua news – TANAH LAUT, Tim gabungan dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Tanah Laut, BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan Seksi Konservasi Wilayah 1 Pelaihari bersama relawan Cyber Adventure Indonesia, berhasil
melakukan evakuasi dan melepas Bekantan atau si hidung mancung (Nasalis Larvatus) ke habitat aslinya di Pantai Cemara Muara Kintap, Kamis, (20/02/2020).
KEPALA DINAS Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan bahwa setiap jajarannya untuk menjaga setiap satwa liar yang dilindung. Termasuk menindaklanjuti laporan adanya Bekatan yang diamankan warga karena diduga tersesat ke pemukiman warga.

Sebelumnya, pada Rabu malam, diperoleh informasi dari masyarakat, diamankannya Bekantan oleh warga karena di duga tersesat kepemukiman warga.

Oleh tim relawan Cyber Adventure Indonesia, Muhammad Yusuf, yang juga pengurus ormas Pemuda Pancasila Ranting Muara Kintap, laporan warga tersebut langsung ditindak lanjuti.
Setelah dipastikan kebenarannya, petugas dari KPH Tanah laut, segera bergerak melakukan koordinasi dan menuju lokasi untuk mengevakuasi Bekantan untuk dilm bawa ke habitat aslinya.
Pemerintah dalam hal ini KPH Tanah Laut dan BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan apresiasi kepada warga yang telah memberikan izin kepada petugas untuk membawa kembali Bekantan yang diamakannya, ke habitat aslinya.
Kepada warga petugas juga melakukan. edukasi sial perlindungan tumbuhan dan satwa liar kepada warga yang berkerumun di lokasi dimana Bekantan diamankan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari, Mirta Sari didampingi Kepala Resor Suaka Margasatwa Jorong Akhmad Fauzan, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam evakuasi,
“ Dengan reaksi cepat dan koordinasi yang baik semua pihak, khususnya KPH, SKW I dan masyarakat setempat. Proses evakuasi dapat berjalan dengan baik dan lancar” jelas Mirta.
Hal senada juga diaampaikan Akhmad Fauzan, bahwa peran serta petugas hukum di wilayah Muara Kintap khususnya dari Polair Marnit Muara Kintap sangat diperlukan dalam perlindungan satwa khususnya Bekantan.
Eka Prasetya selaku Head Officer Project Cyber Adventure Indonesia, NGO lingkungan yang terlibat langsung dalam proses awal pengumpulan informasi,
memberikan apresiasi atas kerja cepat dan tanggap semua pihak dalam menjaga keanekaragaman hayati Kalimantan khususnya Bekantan.
“Tanpa adanya kerjasama semua pihak akan susah bagi kita merawat dan menjaga kelestarian alam,” tandasnya.***
suara banua news
Sumber: Balai KSDA Kalimantan Selatan
***