suara banua news- JAKARTA, Bupati Kabupaten Barito Kuala (Batola) H. Bahrul Ilmi bersama Ketua DPRD Batola Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, melakukan audensi dengan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) RI, soal program Kawasan Transmigrasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 untuk kawasan transmigrasi Cahaya Baru Batola.
AUDENSI yang berlangsung di Jakarta ini, Selain bupati dan ketua dewan, pertemuan ini juga diikuti oleh sejumlah anggota DPRD Batola.

Ketua DPRD Batola Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono berharap, kawasan di daerahnya tersebut bisa menjadi salah satu prioritas program pemerintah pusat.

“Inovasi padi apung dapat diterapkan di Kecamatan Jejangkit, karena kawasan tersebut sering terdampak banjir, sehingga masyarakat yang mayoritasnya bertani tidak dapat bercocok tanam sebagaimana mestinya,” kata Ayu Dyan Liliana.
Wakil Menteri Kementerian Transmigrasi RI Viva Yoga Mauladi didampingi Sigit Mustofa Nurudin, Staf Khusus Menteri Kementerian Transmigrasi RI, berjanji akan mengembangkan kawasan transmigrasi Cahaya Baru menjadi transpolitan.
“Pada kawasan transmigrasi Cahaya Baru Batola, tidak ada desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal”
” Status kawasan yang berada di 7 kecamatan itu tercatat sebagai desa mandiri ada 6, maju 35, dan berkembang 7, dari total 48 desa. Saya senang dan bangga,” jelasnya.
Selain itu, sektor pertanian di kawasan seluas 61.147,70 hektare itu, memiliki komoditas unggulan yakni jeruk, padi, dan jamur tiram, yang ke depannya diharapkan bisa melahirkan pusat industri baru, sambungnya Viva Yoga Mauladi.
“Dengan pembangunan yang terintegrasi bersama kementerian lainnya, maka pembangunan yang tita lakukan menjadi lebih efisien dan efektif,” lanjutnya.
Wakil Menteri Kementerian Transmigrasi RI ini pun berharap, kemajuan di Cahaya Baru sebagai kawasan unggulan transmigrasi, bisa menjadi teladan bagi desa dan kawasan transmigrasi lainnya.***
ahim sbn