suara banua news- JEJANGKIT, Puluhan jenis sampah limbah rumah tangga dan lainnya, menumpuk di aliran sungai
di bawah Jembatan Simpang Empat Jejangkit, Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit Batola.
TUMPUKAN sampah ini sangkut di tiang pondasi jembatan, setelah hanyut terbawa arus sungai dari hulu. Dan ini sudah berlangsung selama 3 bulan yang lalu.

Selain mencemari lingkungan, tumpukan sampah tersebut juga menimbulkan bau yang kurang sedap, dikarenakan dari tumpukan sampah tersebut ada bangkai hewan yang membusuk.

Sampah juga tidak bisa hanyut, diperkirakan adanya sisa material pembangunan proyek jembatan yang belum sempat dibersihkan, yang menyebabkan tumpukan sampah tidak bisa terurai?
“Sebenarnya kami bersama warga sudah beberapa kali membersihkan tumpukan sampah tersebut. Terakhir sebelum Lebaran,” kata Kepala Desa Jejangkit Muara, Jamhari.
Namun, upaya gotong royong hanya bersifat sementara. Usai dibersihkan tumpukan sampah kembali lagi tersangkut di bawah jembatan akibat tertahan oleh sisa struktur proyek, jelasnya lagi.
Pembangunan Jembatan Simpang Empat Jejangkit dimulai pada akhir Juni 2024 dan rampung pertengahan Desember 2024.
Proyek ini merupakan bagian dari paket pembangunan bersama Jembatan Paman Birin di Desa Bahandang, dengan total anggaran lebih dari Rp33 miliar, bersumber dari APBD Pemprov Kalimantan Selatan.
Ketika dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan, Yasin Toyib, menegaskan pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan ini.
“Kami akan meminta kontraktor untuk segera membersihkan bekas proyek jembatan tersebut,” lanjutnya. ***
ahim sbn