suara banua news-BANJAR, Perayaan perpisahan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sungai Tabuk di sebuah klub malam di Banjarmasin, Kamis 8 Mei 2025 lalu menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar.
ACARA yang berlangsung dari pagi hingga siang hari tersebut dinilai tidak pantas dan menimbulkan kontroversi di masyarakat.

H. Ahmad Fauzan, Sekretaris MUI Kabupaten Banjar, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Meskipun acara dilaksanakan siang hari, menurutnya, lokasi yang dipilih tetap tidak tepat, apalagi mengingat kondisi sosial saat ini.

H. Ahmad Fauzan, berharap kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi sekolah-sekolah lain agar ke depannya memilih tempat yang lebih edukatif untuk kegiatan perpisahan siswa.
“Momentum perpisahan seharusnya dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih positif, misalnya bakti sosial, bukan hura-hura,” jelas H. Ahmad Fauzan.
Dia berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Banjar.
Kejadian ini telah viral di media sosial dan menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat.
Banyak yang mempertanyakan pengawasan pihak sekolah dan kurangnya pertimbangan etika dalam memilih tempat perayaan perpisahan.
Kejadian ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana seharusnya sekolah merencanakan acara perpisahan yang mendidik dan sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.***
dikutip dari Damkar news