SUARA BANUA NEWS – GUBERNUR Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor melepas secara resmi 318 Jemaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Banjarmasin, Selasa (09/07/2019) di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru.
GUBERNUR dalam arahannya mengingatkan JCH agar fokus melaksanakan ibadah dan tidak menghawatirkan hal-hal yang tidak perlu,
“Yakin saja fokus beribadah, segala sesuatu kembalikan kepada Allah,” pesannya.
Kesempatan berhaji menurut Gubernur merupakan kesempatan yang luar biasa, hendaknya jangan disia- siakan untuk menyempurnakan rukun Islam ke-5 bagi umat Islam tersebut.
Terkait cuaca panas di Arab Saudi, gubernur mengimbau agar JCH mendahulukan ibadah wajib dari pada yang sunnah, terutama menjelang pelaksanaan Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) yang menjadi puncak pelaksaan ibadah Haji.
“Mudah-mudahan JCH dalam keadaan sehat wal afiat selama menjalani ibadah haji dan jangan lupa doakan masyarakat banua agar sejahtera,” harapnya.
Sebelumnya imbauan serupa juga disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag Kalsel) H. Noor Fahmi agar JCH mengutamakan ibadah wajib dari pada mengejar sesuatu yang sifatnya afdholiah atau sunnah.
“Kurangi aktivitas fisik diluar ibadah atau aktivitas yang berlebihan, terutama menjelang Armuzna,” pesannya.
Ka.Kanwil juga juga mengimbau JCH untuk istirahat dengan tidur yang cukup, memakai pelindung ketika beraktivitas di luar ruangan, makan makanan bergizi, dan menjaga pola hidup bersih.
JCH Kloter 1 berjumlah 310 orang yang merupakan JCH gabungan dari jemaah asal Hulu Sungai Selatan dan Kota Banjarmasin ditambah dengan satu orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/ ketua kloter, satu orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), tiga orang Tim Petugas Haji Daerah (TPHD), serta Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang terdiri dari satu doter dan dua orang paramedis sehingga total yang diberangkatkan 318 orang.
Seyogyanya jumlah JCH dan petuga kloter 1 utuh 325 orang, namun karena ada tiga orang yang mutasi sebelum keberangkatan dengan alasan sakit sehingga pendamping ikut mutasi dan satu orang meninggal dunia. Demikian dilaporkan web resmi kakanwil kemenag Kalael.
Kemudian selama di embarkasi ada dua orang JCH yang sakit dengan rincian 1 orang masih dirawat di Rumah Sakit idaman Banjarbaru dan 1 orang diperboleh balik ke asrama karena hanya hb darah hingga dinyatakan layak terbang dan pendampingnya turut menunda keberangkatan.***


















