Kepala UPT LPSB Dispeindag Kabupaten Banjar Hj. Eni Hairani Djazouly
SUARA BANUA NEWS -MARTAPURA -UNIT Pelayanan Teknis Lembaga Pengembangan Sertifikasi Batu Mulia (LPSB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar masih menjadi UPT andalan dalam hal penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk APBD Kabupaten Banjar tahun 2018.

TINGKAT PERMINTAAN sertifikasi Batu Mulia di Kabupaten Banjar khususnya Martapura tahun 2014 hingga 2018 ternyata masih tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan selalu terpenuhinya target pendapatan di sektor tersebut diatas 100%.

Di tahun 2018 target PAD disektor tersebut jatuh di angka Rp.200 Juta dan hasil pencapaiannya pun tembus di angka 140% dengan akumulasi kelebihan pemdapatan diatas Rp.80 Juta.
Kepala UPT LPSB Dispeindag Kabupaten Banjar Hj. Eni Hairani Djazouly, SE,GG mengungkapkan, terpenuhi hingga terlampauinya target pendapatan ini menunjukkan bahwa permintaan sertifikasi keaslian Batu Mulia seperti Intan Berlian di Kabupaten Banjar masih tinggi, ditambah dengan keberadaan tambang pendulangan Intan yang saat ini masih aktif dan beroperasi di wilayah Kabupaten Banjar.
” Selain masih aktifnya kegiatan Pendulangan Intan di Kabupaten Banjar, permintaan sertifikasi oleh para pedagang online batu mulia tesebut semakin mendongkrak pencapaian PAD tersebut ” terang Eni.
Eni juga membeberkan biaya sertifikasi untuk batu mulia tergolong murah, berkisar Rp.100-Rp.250 ribu lebih tergantung dari jumlah timbangan karatnya.
” Melihat masih tingginya permintaan sertifikasi Batu Mulia ini, maka di tahun 2019 kemungkinan PAD di sektor ini akan ada kenaikan dan diperkirakan jatuh ke angka Rp.300 juta ” tutup perempuan pemegang sertifikat Gemmogical Association of Australia tersebut.(BS)