SUARABANUANEWS – BANJARBARU, PULUHAN seniman, budayawan dan para akademisi Kalsel menghadiri seminar museum dan karya lukis Gusti Sholihin Hasan di aula gedung SPRG Banjarbaru sabtu pagi 27 April 2019, sebagai wujud dukungan dan semangat berkarya para seniman banua.

Acara Seminar Museum dan Karya lukis Gusti Sholihin Hasan dengan tema melalui karya Gusti Sholihin Hasan kita tingkatkan gairah berkarya bagi seniman banua tersebut, diselenggarakan oleh Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel bekerjasama dengan sanggar seni rupa sholihin Banjarmasin.


Pembicara dalam seminar ini adalah Hairus Salim Budayawan dan penulis dari Jogja, Misbach Tamrin seniman lukis Nasional, Hajriansyah akademisi, dan Y.S Agus Suseno selaku moderator.

Ikhlas Budi Prayogo Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa kegiatan ini Sangat bagus bagi para seniman muda di kalsel untuk pemicu semangat mereka berkarya.

Menurutnya Gusti Sholihin Hasan adalah salah satu seniman kelas internasional yang mana karya karyanya sudah dikenal baik di lokal maupun Internasional, yang mana apa yang sudah diraihnya tersebut berlandaskan semangat seni yang patut untuk dijadikan motivasi berkarya.

” Semangat berkarya inilah yang patut dijaga, untuk bisa menciptakan karya Karya berkualitas yang bisa mengukir sejarah ” imbuhnya.

Keberadaan Gusti Sholihin perlu dikenal luas oleh masyarakat, dan ini bisa dilihat di museum Lambung Mangkurat yang kini telah menyimpan kurang lebih 80 jenis karyanya mulai dari seni lukis, patung dan seni grafis.

Hairus Salim mengungkapkan, bahwa Gusti Sholihin Hasan adalah seorang petarung seni yang mana dalam setiap karyanya dirinya tetap konsisten meskipun hasil lukisannya tidak selalu sesuai eksepektasinya.

” Beliau adalah seniman yang tidak cengeng dan manja dalam berkarya, dan disinilah let’s cirikhas beliau sebagai seorang perupa ” jelasnya.

Seorang seniman harus komitment dengan stylenya, karena hal itulah yang akan menjadi cirikhas yang akan membuatnya dikenal dan diingat orang ataupun penikmat seni rupa itu sendiri.

Sementara itu Misbach Tamrin selaku perupa nasional berharap para seniman banua bisa memeiliki mental jiwa yang kuat, serta fisik yang kuat, dalam setiap karya karyanya.

” Harus ada totalitas intense dalam pengorbanan jiwa berkesenian, lewat skala yang tak terbatas dan ini juga patut ditauladani ” terangnya.

Misbach juga menambahkan, untuk mengapresiasi sebuah Karya seni seorang maestro, tidak hanya cukup hanya sebatas pameran seni rupa dan seminar, tapi perlu adanya rencana event Gusti Sholihin Awards.

” melalui event ini, kita nanti akan melihat sajauh mana para perupa kalsel dan luar kalsel tau ataupun mengenal shook sang legenda tersebut ” tukasnya.

Ditambahkan Hajriansyah selaku akademisi, Gusti Sholihin Hasan merupakan perupa dengan teknik realistik-footgrafis yang cukup apik dengan gaya naturalis.

” Seandainya Sholihin pada masa hidupnya meneruskankan gaya tersebut maka dirinya bisa saja menjadi salah satu pioner perupa dengan gaya super-realistik tanpa harus kemudian memilih gaya seni jamak yang sudah dulu dipioneri oleh rekan rekan perupa dimasanya ” beber Hajri.

Aswin Noor selaku sekertaris Sanggar Senirupa Solihin mengaku Sangat gembira dengan adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah melalui museum Lambung mangkurat dalam upaya membangkitkan kembali gairah seni di banua.

” Ini sebuah langkah upaya yang Sangat baik dalam gairah seni, dan berharap harapan terciptanya buku biography karya Gusti Sholihin Hasan secara ekslusif tahun 2020 bisa terwujud ” tandasnya.(bs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here