SUARA BANUA NEWS- Animo masyarakat di Kalimantan Selatan untuk mendaftarkan anaknya menjadi mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pasca penerimaan mahasiawa baru tahun akademik 2019/2020 sangat tinggi. Hal ini disebutkan Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi diruang kerjanya, Rabu (7/8/2019)

” Minat masyarakat memasukan anak anaknya di ULM sangat tinggi. Itu terlihat dalam jalur penerimaan mahasiswa baru, pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN,” jelasnya.


NAMUN dari sekian jumlah pendaftar itu lanjutnya, banyak juga yang gagal dan sedikit memberi peluang bagi universitas swasta lainnya seperti Uniska, Upaya. STIMIK, STIKIP dan STIEI, ujar Sutarto Hadi.

Tingginya minat masyarakat mendaftar di ULM tentu punya alasan. Mengingat ULM sudah akreditasi A. Demikian juga fakultasnya seperti Akutansi, Perikanan, Pertanian dan Komunikasi serta fakultas lainnya.

Selain jalur Undangan,SBMPTN dan Mandiri, ULM juga melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi Hafidz Al Qur’an.” Jalur prestasi ini baru tahun ini dibuka dan peminatnya ada 9 orang dan lulus semua,” ungkap dia lagi.

Ia juga menyebutkan persentasi untuk daya tampung mahasiswa baru disesuaikan dengan jatah kouta dari Kementerian Pendidikan, yaitu 25 persen jalur undangan, 45 SBMPTN dan 30 persen jalur Mandiri dari jumlah
mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020 yaitu 5.930 orang.

Untuk seleksi jalur mandiri, universitas terbesar dan kebanggaan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan ini menerapkan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) seperti halnya di SBMPTN. Sehingga minati yang didapatkan akan diranking berdasarkan kuota di program studi.

Seleksi yang mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN.

Sedangkan fakultas yg banyak di minati yaitu fakultas Ekonomi jurusan manajemen dan akutansi.

Dibanding tahun lalu, jumlah daya tampung mahasiswa baru tahun ini terbilang menurun. Dari 6000 disesuaikan menjadi 5000 an orang lebih.

Hal ini dikarenakan jumlah kouta telah disesuaikan dengan jumlah mahasiswa dan jumlah dosen.

“Secara perlahan kita akan tambah dosen. Mereka yang baru lulus S2 dan ingin mengabdikan di ULM kita terima saja sambil menunggu formasi penerimaan dosen,” papar Rektor ULM ini.

Dikatakannya, baru baru tadi dirinya telah menyerahkan SK pengangkatan dosen PNS sebanyak 120 oran. Dan jumlah itu akan terus kita tambah lagi.

Harapan kedepannya Akreditasi A yang diraih ULM bisa ditingkatkan lagi menjadi Akreditasi International. “Ini kan sudah Akreditasi A. Kita ingin tingkatkan lagi menjadi Akreditasi International, ”

Guna mendapatkan akreditasi internasional itu para dosen sudah dikirim ke Bangkok untuk belajar. Kemudian bulan September untuk tujuan yang sama dikirim ke Makasar.

” Unhas sudah banyak yg internasional. Demikian juga dengan Jogjakarta, maka kita kirim juga ke Jogja,” tandasnya.

Langkah yang kedua yaitu menambah jumlah guru besar hingga 100 orang. Saat ini ULM hanya mwmiliki sekitar 49 orang.

Untuk mendukung itu ada pelatihan khusus, salah satunya pelatihan menulis jurnal internasional dalam bahasa inggris dan harus di ikutkan ke konfrensi internasional.

Dan sekarang untuk wisuda tidak lagi menyewa gedung. Karema ULM sudah mempunyai gedung sendiri di Banjarbaru,imbuhnya Prof Dr H Sutarto Hadi.***

penulis : sasi raihan
editor : muji setiaw

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here