SUARA BANUA NEWS – Kab.Banjar, Dua kecamatan di Kabupaten Banjar, Beruntung Baru dan Kecamatan Aluh-Aluh mengalami krisis air bersih, menyusul terjadinya musim kemarau panjang saat ini.
DALAM memenuhi kebutuhan suplay air bersih bagi warga di dua Kecamatan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, mengerahkan mobil tanki berkapasitas 5000 liter.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Banjar Dadang Hadi Saputera mengatakan suplay air bersih yang pihaknya lakukan ke kecamatan Beruntung Baru tersebut berdasarkan usulan warga di 9 desa yang ada di Beruntung Baru.
” Suplay air bersih yang kami lakukan ke Beruntung Baru seharinya 2 kali dengan kapasitas 5000 liter per mobil tanki,” ungkap Dadang.
Pasokan air bersih yang sama juga pihaknya suplay ke kecamatan Aluh Aluh, yang juga mengalami krisis air bersih. Sehingga dalam sehari petugas menyuplay 20.000 liter untuk warga dua kecamatan tersebut.
Ditambahkan Dadang, kemarau panjang yang melanda kecamatan Aluh Aluh dan Beruntung Baru telah menyebabkan sumber mata air mengering, sehingga menyebabkan air sumur terkontaminasi air laut
Ditambah lagi jaringan pipa PDAM Intan Banjar yang ada di dua kecamatan tersebut tidak dapat berfungsi total.
” Satu satunya cara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kita ambil dari boster PDAM Intan Banjar yang ada di Tambak Sirang Gambut, ” lanjutnya Dadang.
Sementara itu Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi PDAM Intan Banjar Ahmad Yani, membenarkan krisis air bersih yang terjadi di kecamatan Beruntung Baru dan Aluh Aluh.
Namun pihaknya sudah menyiapkan stok air bersih di Boster Tambak Sirang untuk diisi ke mobil tanki oleh BPBD dan diangkut ke Beruntung Baru dan Aluh Aluh.
” Kami akui suplay air bersih terganggu di dua kecamatan itu. Hal ini disebabkan mengeringnya sungai yang selama ini menjadi sumber pasokan air baku PDAM Intan Banjar, ” jelas Ahmad Yani.
Dijelaskannyanya lagi, jaringan pipa yang terpasang di dua kecamatan tersebut berdiameter kecil. Dengan pasokan air bersih yang terbatas, tidak bisa dialirkan sampai kesana.
” Idealnya pasokan air bersih yang di olah berkisar 80 liter perdetiknya. Yang ada saat ini hanya 50 liter perdetiknya. Hal ini karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki,” ungkapnya.
Kedepan, pihaknya berharap pembangunan intake Sungai Tabuk milik PDAM Intan Banjar, bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih seluruh warga kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, imbuhnya.
tim suara banua news