SUARA BANUA NEWS – Martapura, Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Intan Banjar, menyebut tidak ada pengaruhnya terhadap kualitas air baku, menyusul ribuan ton matinya ikan Nila dan Bawal milik petani ikan di aliran Sungai Asam , Sungai Landas Desa Mandikapau dan Sungai Mali-Mali Desa Penyambaran Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, yang terjadi dalam sepekan lalu.
MENURUT Bagian Humas PDAM Intan Banjar H.Untung, bahwa lokasi titik matinya ribuan ton ikan tersebut berjarak sekitar 17 kilometer dari lokasi penampungan air baku PDAM yang ada, sehingga dampak pencemaran air akibat dari matinya ribuan ton ikan tersebut tidak sampai mencemari air, karena sebelumnya sudah terjadi penguapan.
“ Setiap hari selalu kita pantau kondisi air yang ada melalui di laboratorium, termasuk PH dan NTO atau kadar kekeruhan air. Dan tidak ada masalah. Semuanya aman- aman saja ,” jelas H. Untung.
Ditambahkannya, pengontrolan air baku untuk distribusi air bersih ke pelanggan pihaknya jamin aman dan tidak terpengaruh dengan matinya ribuan ton ikan tersebut.
“ Pengontrolan air selalu kami lakukan tiap jam jadi, soal kualitas air tetap terjaga dan kami jamin aman, tidak ada pencemaran limbah akibat kematian ribuan ton ikan keramba apung tersebut “ tandasnya.
Seperti di ketahui matinya ribuan ton ikan Nila dan Bawal yang dibudidayakan para petani keramba di aliran Sunga Asam, Sungai Landas dan Sungai Mali Mali Kecamatan Karang Intan tersebut diduga akibat kekurang oksigen dan virus bateri yang menyerang ikan sehat.***
tim suara banua news